Mohon tunggu...
Sumire Chan
Sumire Chan Mohon Tunggu... Guru - www.rumpunsemesta.wordpress.com

Pengajar dan Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Memahami Pronomina Persona

19 Januari 2022   12:34 Diperbarui: 28 Januari 2022   19:10 889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

           gambar : Wiktionary Bahasa Indonesia

Dalam ilmu bahasa kita mengenal istilah kata ganti atau biasa kita sebut dengan pronomina.  

Pronomina atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina seperti saya, kapan, -nya, ini. Fungsi dari pronomina adalah untuk menghindari pengulangan kata dalam satu kalimat. Sebab, pengulangan kata yang berlebihan dapat menyebabkan kalimat menjadi tidak efektif.

Pronomina dalam hal bahasa lain, seperti halnya we dalam bahasa Inggris, wij dalam bahasa Belanda, dan wir dalam bahasa Jerman. Dalam bahasa Indonesia dikenal istilah pronomina persona "kita" dan "kami". Penggunaan kedua kata tersebut acapkali salah digunakan atau halnya tertukar, baik dalam bahasa lisan maupun tulisan. 

Seseorang, seringkali menggunakan kata ganti orang (pronomina persona) yang berbentuk tunggal maupun jamak dalam komunikasi sehari-hari. Pronomina persona dibagi menjadi tiga, yaitu pronomina persona pertama, pronomina persona kedua, dan pronomina persona ketiga. Selain ketiga klasifikasi tersebut, pronomina persona juga diklasifikasikan berdasarkan jumlahnya. 

Ada perbedaan yang rinci antara pronomina persona kami dan kita. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), "kami" adalah bentuk pronomina yang memiliki dua arti yaitu (1) berbicara bersama dengan orang lain (tidak termasuk yang diajak berbicara) dan (2) yang berbicara (digunakan oleh orang besar, misalnya raja); yang menulis (digunakan oleh penulis). Adapun "kita" adalah bentuk pronomina persona jamak memiliki dua arti juga yaitu, (1) yang berbicara bersama dengan orang lain termasuk yang diajak berbicara dan (2) jenis cakapan pengganti saya. 

Perbedaan mendasar adalah kata kami dan kita tentu saja adalah maknanya. Kata "kami" mempunyai makna "aku dengan yang lain". Sementara kata "kita" mempunyai makna "aku, kamu, dan juga yang lain." Dalam ranah ilmu bahasa, perbedaan makna pada kata kami dan kita lazim disebut dengan klusivitas. Istilah klusivitas sendiri merupakan istilah untuk kata yang seolah bermakna sama, namun ternyata berbeda, laiknya kami dan kita. 

Perbedaan yang jelas dari penggunaan pronomina persona "kami" dan "kita" dapat dilihat dari kalimat berikut ini.

  • Kami sedang melakukan rapat untuk kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik tahun ini.
  • Maaf, kami tidak tahu menahu soal permasalahan itu.
  • Marilah kita tutup kegiatan ini dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  • Kita pasti bisa membawa tim sekolah ini menjadi juara!

Dapat dikatakan jika perbedaan pronomina persona kami bersifat eksklusif karena tidak melibatkan orang yang diajak berbicara. Artinya orang yang diajak berbicara (lawan tutur) tidak termasuk di dalam kegiatan tersebut. Sebaliknya pronomina persona kita bersifat inklusif, karena melibatkan orang yang diajak berbicara di dalam aktivitas tersebut. Artinya orang yang diajak berbicara termasuk di dalam aktivitas tersebut. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun