Di sekolah wilayah perkotaan, siswa datang ke sekolah dengan diantarkan orang tua atau bahkan  membawa dan memiliki kendaraan sendiri untuk tingkat menengah atas. Sedangkan untuk siswa sekolah dasar  mereka ditunggui orang tua sosialita. Ibu-ibu ber-geng sebagaimana persahabatan anak-anaknya.
Selesai sekolah formal sebagai sebuah kewajiban, mereka juga menempuh sunahnya semisal les, kursus atau halnya bimbingan belajar di luar jam sekolah. Meskipun demikian, aspek segala kemudahan yang diberikan bukan jaminan pendidikan moral dan karakter yang lebih baik.
Siswa sekolah menengah kejuruan seringkali terlibat masalah tawuran. Tidak jelas apa yang diributkan dan dimasalahkan, tatkala bertemu tanpa hal muasal yang jelas mereka berkelahi begitu saja. Â Ironisnya hal tersebut terkadang menelan korban yang tidak terlibat aksi tawuran. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H