Mohon tunggu...
Healthy

Si Pahit yang Berkhasiat

12 November 2016   12:24 Diperbarui: 12 November 2016   12:49 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sambiloto merupakan tanaman liar yang banyak digunakan sebagai bahan pengobatan secara alami dan berkhasiat dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Sambiloto dapat ditemukan di sekitar kebun, perkarangan, tepi sungai, atau tanah kosong yang agak lembab. Tanaman ini diperkirakan berasal dari wilayah Asia Selatan yang beriklim tropis dan menyebar ke wilayah Asia tenggara termasuk Indonesia.

Klasifikasi tumbuhan sambiloto 

    • Kingdom        : Plantae
    • Sub Kingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
    • Super Divisi   : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
    • Divisi             : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
    • Kelas              : Magnoliopsida (Berkeping dua / dikotil)
    • Sub Kelas       : Asteridae
    • Ordo               : Scrophulariales
    • Famili             : Acanthaceae
    • Genus             : Andrographis
    • Spesies           : Andrographis paniculata

Ciri morfologi :

  1. Habitat. Tumbuh pada daerah dengan ketinggian 1-700 meter di atas permukaan laut. 
  2. Merupakan tanaman perdu, tumbuh tegak, tinggi tanaman kurang lebih 90 cm.
  3. Batang tidak berambut, tebal batang 2 mm sampai 6 mm dan berbentuk persegi empat.
  4. Daun tunggal bersilangan berhadapan, berbentuk lanset sampai bentuk lidah tombak, panjang daun 2 cm sampai 7 cm, lebar daun 1 cm sampai 3 cm, daun rapuh tipis, tidak berambut, pangkal daun runcing, ujung daun meruncing, tepi daun rata, permukaan daun berwarna hijau tua, permukaan bawah daun berwarna hijau pucat, tangkai daun pendek.
  5. Bunga majemuk, tumbuh dari ketiak daun dan berbentuk jorong, daun mahkota berwarna putih sampai keunguan, kelopak bunga terdiri dari 5 helai daun kelopak, panjang 3 mm sampai 4 mm, berambut, 
  6. Buah berbentuk jorong, pangkal dan ujung buahnya tajam, panjang buah 2 cm, lebar buah 4mm, kadang-kadang pecah secara membujur menjadi 4 keping, permukaan kulit luar buah berwarna hijau tua.
  7. Biji agak keras, panjang biji 1,5 mm sampai 3 mm, lebar biji 2 mm, permukaan luar biji berwarna coklat muda bertonjol-tonjol. 

Zat yang terkandung 

Daun tumbuhan sambiloto yang memiliki sifat kimiawi berasa pahit, dingin, dan  memiliki kandungan kimia sebagai berikut:

  1. Daun dan percabangannya mengandung laktone yang terdiri dari deoksiandrografolid, andrografolid (zat pahit), neoandrografolid, 14-deoksi-11-12-didehidroandrografolid dan homoandrografolid. Terdapat juga flavonoid, alkane, keton, aldehid, mineral (kalium) 
  2. Akarnya mengandung flavotioid, dimana hasil isolasi terbanyaknya adalah polimetoksiflavon, andrografin, panikulin, mono-0-metilwithin dan apigenin-7,4-dimetileter (Yuniarti, 2008)  

Kandungan andrografin, androfolit, dan panikulin merupakan antibiotika alami. Zat ini membantu tubuh dari dalam untuk mengurangi resiko penuaan kulit dan menjaga fungsi organ tubuh dari efek radikal bebas.

Manfaat dan cara pemakaian

Sambiloto berkhasiat dalam mengobati penyakit-penyakit sebagai berikut :

  1. Darah tinggi. Seduhkan daun sebanyak 5-7 lembar, kemudian diminum sehari 3 kali.
  2. Typhus. Daun segar sebanyak 10-15 lembar direbus dan ditambahkan madu, diminum 3 kali sehari. 
  3. Flu dan sakit kepala. Minum rebusan tanaman sehari 2 kali.
  4. Kanker paru. Daun segar sebanyak 50 gram direbus dengan 4 gelas air menjadi 2 gelas air, minum 2 kali sehari.
  5. Kencing manis. Setengah genggam daun direbus dengan 3 gelas air menjadi 2 gelas, saring, kemudian diminum 3 kali sehari.
  6. Kencing nanah. Setengah genggam daun direbus dengan 4 gelas air menjadi 2 gelas, saring, kemudian diminum 3 kali sehari.
  7. Radang saluran nafas dan radang paru. Daun kering sebanyak 10 gram direbus, kemudian diminum 3 kali sehari.
  8.  Diare. Daun sebanyak 15 gram direbus dengan 2 gelas air, kemudian diminum 2 kali sehari.
  9. TBC paru. Duan kering sebanyak 15 gram direbus dengan 2 gelas air menjadi  tersisa 1 gelas, kemudian diminum 2 kali sehari.
  10. Faringitis. Herba segar sebanyak 9 gram, dikunyah dan ditelan.
  11. Batuk rejan atau pertusis. Tiga lembar daun sambiloto diseduh dengan air panas dan tambahakan sedikit madu. Diminum 3 kali sehari.
  12. Demam. Daun sambiloto segar ditempelkan ke badan atau dahi penderita.
  13. Hidung berlendir, sakit gigi. Sebanyak 9-15 gram tanaman segar direbus, daun rebusan dapat ditempelkan pada gigi yang sakit dan lainnya diminum. 
  14. Obat tetes telinga. Tanaman segar dilumatkan dan diperas airnya. Teteskan air tersebut ke telinga.

Budidaya

Tanaman sambiloto dapat dikembangbiakkan dengan cara :

  1. Secara vegetatif, yaitu dengan stek pucuk.
  2. Secara generatif, yaitu melalui biji.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun