Mohon tunggu...
SYAHRIAL CHAN
SYAHRIAL CHAN Mohon Tunggu... SALES MANAGER -

PERGERAKAN RAKYAT JAKARTA (PRAJA)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Negeri Tom & Jerry

18 Februari 2015   05:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:59 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jerry keluar dari sarangnya yang berada pada sebuah lubang kecil di dinding rumah tuan dari kucing yang bernama Tom. Dengan sangat santai namun tetap waspada ia berjalan menuju meja makan yang diatasnya terdapat beberapa potong keju segar yang sangat menggugah selera dan menerbitkan air liur untuk segera mencicipinya.

Dengan hati-hati takut membangunkan Tom yang sedang tidur di sofa tidak jauh dari meja makan yang diatasnya ada keju segar itu. Jerry pun mulai memanjat meja makan tersebut. Bagaimanapun berhati-hatinya Jerry memanjat meja itu, tetap menimbulkan suara, yang akhirnya membangunkan Tom yang memang ditugaskan oleh tuannya untuk menjaga keamanan dan stabilitas politik dunia hewan dirumah itu.

Tom mulai mengatur strategi yang jitu untuk menangkap Jerry dan kemudian menunjukkan hasil kerjanya kepada tuannya, dengan harapan mendapat upah ataupun imbalan diberi pujian dan ikan spesial, yang jelas masih tetap diperkenankan tinggal dirumah itu, dipercaya mengamankan stabilitas politik dan keamanan dalam dunia hewan di lingkungan rumah tersebut. Itulah motivasi dan obsesi si Tom menjalankan semua aktivitasnya, bukan karena bekerja atas dasar professionalisme sebagai amanah, yang ikhlas untuk dijalankan sebagai kebutuhan dan kewajiban.

Perangkap, jebakan, dan apapun sarana penunjang untuk mensukseskan penangkapan target utama yang kini tengah beraksi sudah dipersiapkan dengan matang, dan………………..tiba-tiba………………….Hup……….Jerry pun tertangkap……..!

Dengan senyum terkembang penuh rasa kemenangan dan kebanggaan, Tom meletakkan hasil buruannya pada sebuah tempat yang dirasa cukup aman agar tangkapannya tidak bisa meloloskan diri. Dalam angan-angannya Tom terus berkhayal bahwasanya hasil buruannya akan di perlihatkan kepada tuannya, setelah itu Tom telah mempersiapkan juga sebuah resep masakan khusus yaitu daging tikus panggang saus keju yang nikmat sebagai menu makan malamnya nanti….ehm..nyam…nyam…nyam….begitulah yang ada dalam fikirannya saat itu. Pepatah mengatakan bahwa sekali dayung tiga pulau terlampaui, sambil menyelam minum air-----mendapat apresiasi prestasi perutpun kenyang. Begitulah kira-kira……………..

Tetapi…………., harapan tinggal harapan, dengan bebagai cara mulai dari bujuk rayu dan tipu muslihat dilancarkan oleh Jerry (yang tak lain adalah tikus kecil yang dalam kodrat dan siklus kehidupan adalah musuh bahkan makanannya Tom yang merupakan seekor kucing), akhirnya Jerry dapat lolos dari kungkungan Tom, bahkan tidak hanya itu, dengan berbagai cara Jerry dapat membuat Tom mendapat makian, pukulan, dan diusir oleh tuannya dari rumah itu, karena dianggap tidak becus menjalankan apa yang telah menjadi tugas dan kewajibannya.

Itulah sekelumit cerita yang ada dalam kartoon Tom & Jerry yang sering anak-anak kita bahkan tak jarang juga ditonton oleh orang dewasa. Memang ceritanya lucu dan cukup menghibur, tapi dari kebanyakan ceritanya selalu memenangkan sang tikus (identik dengan simbol pencuri).

Cerita diatas sangat jauh berbeda dengan apa yang terjadi di negeri kita saat ini (Negara Republik Indonesia), dimana orang-orang yang berbuat salah dan melanggar hukum selalu tak pernah lolos dari jerat hukum dan perundang-undangan yang sudah dipersiapkan oleh aparat kita yang terkenal jujur dan tahan godaan.

Siapa yang tak kenal dengan Negara Republik Indonesia, sebuah Negara kepulauan yang mempunyai alam yang sangat kaya lagi subur. Diatas tanahnya ada kolam susu, apapun yang ditanam dan dilemparkan diatas tanah Indonesia pasti akan tumbuh dan menghasilkan, “gemah ripah loh jinawi”. Didalam perut buminya tidak terbilang lagi banyaknya emas yang wananya kuning maupun hitam, batu mulia, dan bahan tambang lainnya yang jika dikelola dengan baik mungkin akan dapat mensejahterakan bukan saja Negara Indonesia melainkan dunia secara keseluruhannya.

Aparatur negaranya terkenal dengan filosofi tut wuri handayani, mikul duwur mendem jero, sami’na wa atho’na dengan para pemimpin, kepada rakyatnya selalu melayani dengan cepat, responsif terhadap semua persoalan, rendah hati, dengan senyum yang selalu terkembang ikhlas ketika melayani masyarakat, dan tidak ada birokrasi yang berbelit-belit, karena motto mereka adalah “kalau bisa dipermudah kenapa dipersulit?” Bukan malah sebaliknya “kalau bisa dipersulit kenapa harus dipermudah”. Bagi mereka jabatan bukanlah sekedar kekuasaan, melainkan tanggung jawab yang sangat mulia karena mengemban tugas Negara, yang jika mereka ikhlas menjalaninya, maka mereka akan memperoleh dua kebaikan yaitu kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat.

Kebaikan di dunia, mereka akan mendapatkan bintang tanda jasa, bahkan gelar kehormatan sebagai pahlawan kesuma bangsa jika mereka wafat. Gelar yang sangat terhormat itu bukan saja merupakan kebanggan untuk dirinya saja melainkan juga kebanggaan anak-anak turunannya kelak, karena orang tua mereka merupakan pelaku-pelaku sejarah dan tercatat dengan tinta emas dalam lembaran Negara sebagai pahlawan kesuma bangsa. Dengan gelar itu juga anak-anak turunannya nanti akan menyampaikan kepada masyarakat tentang begitu banyak jasa-jasa orang tua mereka kepada bangsa ini, sehingga sudah selayaknya masyarakat memilih mereka sebagai wakilnya untuk duduk di parlemen ataupun sebagai presidennya dalam setiap pemilu yang dilaksanakan di negeri ini. Walaupun mereka tidak sehebat orang tuanya, namun masyarakat harus mempertimbangkan (menghargai, sebagai tanda hormat dan penghargaan terhadap orang tuanya) kredibilitasnya sebagai anak-anak turunan seorang pahlawan kesuma bangsa.

Kebaikan di akhirat mereka akan mendapatkan pahala (balasan) dari amal perbuatannya yang telah banyak membuat kebaikan dalam melayani masyarakat dengan ikhlas, sehingga kesejahteraan masyarakat terwujud, segala urusan yang menyangkut hajat hidup orang banyak senantiasa mereka permudah dan penuhi sebagai bentuk tanggung jawab amanah yang mereka pikul. Pahala yang mereka dapatkan bukanlah pahala biasa, namun pahala yang tercatat sebagai amal jariyah. Pahala Amal jariyah menurut keyakinan agama yang mayoritas mereka anut yakni agama Islam adalah sebuah amal yang pahalanya terus menerus mengalir, tidak akan pernah putus hingga dunia dan segala isinya ini hancur binasa karena kiamat kubro terjadi.

Sedangkan rakyatnya terkenal dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, walaupun berbeda agama dan suku tapi tetap satu jua. Mereka selalu mengedepankan nilai-nilai dari ajaran agama yang mereka anut dari pada bentuk dari ajaran agama itu sendiri, sehingga semangat saling menghormati, teposaliro, dan toleransi antar pemeluk agama dan suku terbina dengan sangat baik. Tidak pernah terjadi kerusuhan yang bernuansa SARA dan tingkat kriminalitas sangat rendah bahkan boleh dibilang negatif dalam setiap tahunnya. Tidak pernah dijumpai anak-anak terlantar, gelandangan, pengemis, PSK, dan orang-orang gila yang berkeliaran, baik dijalan-jalan utama maupun jalan-jalan perkampungan, semuanya dipelihara oleh Negara, bahkan pengangguranpun mendapatkan penghasilan yang cukup dari Negara. Tingkat pendapatan perkapita masyarakat yang tinggi berdampak pada tingkat pertumbuhan, kesehatan, kecerdasan, dan kreatifitas sumber daya manusianya menjadi tinggi. Semangat gotong-royong diantara masyarakatnya benar-benar telah tertanam begitu dalam, membudaya dan mentradisi.

Suasanayang terjadi di negeri Tom & Jerry sangat bertolak belakang dengan apa yang terjadi di Negara Republik Indonesia. Jika di negeri Tom & Jerry, tikus bukan saja selalu menjadi pemenang dengan segala tipu muslihatnya bahkan menjadi pahlawan, meskipun pekerjaannya sebagai pencuri dan pengacau didalam rumah tempat tinggalnya. Sedangkan di Negara Republik Indonesia hukumlah yang selalu menjadi panglimanya. Yang salah tetap salah dan mendapat hukuman, dan yang benar itu tetaplah benar dan pasti mendapat penghargaan. Jangan bermimpiyang bersalah itu akan dimenangkan apalagi menjadi pahlawan di Negara Republik Indonesia ini.

Yang menjadi pertanyaan, mengapa di Negara Republik Indonesia ini bisa terbentuk suasana seperti yang digambarkan diatas? Jawabannya tak lain adalah Negara Republik Indonesia ini di huni oleh para manusia, yang dibekali akal , pikiran , dan hati nurani yang luhur. Bahkan didalam ajaran agama Islam posisi manusia itu sangat mulia dan tinggi di hadapan Allah SWT melebihi kemuliaan dari semua makhluk ciptaan-Nya, termasuk juga makhluk yang bernama malaikat. Sedangkan negeri Tom & Jerry di huni oleh para binatang yang tak punya akal dan pikiran apalagi hati nurani yang selalu membisikkan kebenaran dan keadilan. Sehingga tikus-tikus (maling-maling) bisa berkuasa dan menjadi pahlawan.

Sekali lagi, Negara Republik Indonesia ini bukanlah negeri Tom & Jerry, untuk itu kita harus berusaha sekuat tenaga dan semaksimal mungkin untuk terus menjadi manusia yang sebenar-benarnya, utuh, dan paripurna, karena dengan menjadi manusia yang sebenar-benarnya, utuh, dan paripurna itulah hakikat dan fitrah kita diciptakan sebagai manusia yang lebih mulia dari semua makhluk ciptaan Allah SWT termasuk malaikat.

Namun, jika kita sebagai masyarakat bangsa Indonesia tidak dapat melakukan apa yang telah menjadi hak dan kewajiban kita sebagai manusia, maka sebenarnya kita telah mngkhianati dan melecehkan Pencipta langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, Dialah Allah SWT yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Perkasa, Maha Kuasa Atas Segala Sesuatu, dan Maha BIjaksana. Dan Dia akan meminta pertanggung jawaban atas pengkhianatan yang telah kita lakukan.

Pertanyaannya :

“APAKAH BENAR SAAT INI KITA HIDUP DI NEGARA REPUBLIK INDONESIA ATAU DI NEGERI TOM & JERRY…………….?”

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun