Ustadz Trilaks melanjutkan, Markaz Arabiyah didirikan oleh Alumni Timur Tengah dengan tujuan agar masyarakat Indonesia mahir berbahasa Arab. Mulai dari level pemula sampai dengan profesional.
Kemudian, kurikulumnya juga didesain sedemikian rupa hingga membuat KAPOK (Kreatif -- Aktif -- Prestatif -- Objektif -- Kontributif) peserta yang belajar bahasa Arab. Apalagi disertai pendekatan kecerdasan yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik.
Yang lebih hebatnya lagi, Markaz tercatat telah mempunyai lebih dari 4000 Alumni dan lebih dari 1000 alumni telah sukses melanjutkan kuliah di Timur Tengah dan Eropa dihitung dari awal pendirian di tahun 2018 silam.
"Kita merupakan mediator studi di Timur Tengah dan Turki. Kita juga telah memiliki relasi dengan beberapa kampus di Timur Tengah maupun Eropa. Mediator Markaz Arabiyah  juga telah memberangkatkan lebih dari 1000 siswa, baik ke Mesir, Yaman, dan Turki," bebernya menambahkan.
Terpisah, Annisa Firdausa yang merupakan Alumni Markaz Arabiyah mengatakan bahwa dirinya menemukan banyak pengalaman serta teman baru dari berbagai daerah di Tanah Air usai menempuh pendidikan di sana.
"Markaz Arabiyah merupakan tempat belajar bahasa Arab yang mengesankan, di tempat ini dapat banyak cerita baru, dapat banyak teman baru dari berbagai daerah dan tentunya dapat banyak ilmu yang Insha Allah bermanfaat," tuturnya.
Menurutnya, ustadz dan ustadzah yang merupakan tim pengajar berjiwa muda, seru dan tidak kaku.
"Bikin kita yang mungkin awalnya malu, takut dan pesimis, justru jadi lebih enjoy buat belajar," ungkapnya.
Sementara itu, Fajar Ramadhan yang juga masih berstatus siswa, mengungkapkan, belajar di Markaz Arabiyah itu sangat seru dan menyenangkan.
Apalagi dengan adanya Arabic Area dimana para siswa menjadi terbiasa berbicara Bahasa Arab dengan sesama siswa maupun pengajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H