Mohon tunggu...
Channel Etta Adil
Channel Etta Adil Mohon Tunggu... Guru - Berbagi dan Peduli

Hanya Seorang Guru

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pesona Likupang Menguak Potensi Ekonomi dan Wisata Alam Kelas Dunia

23 Februari 2022   16:57 Diperbarui: 23 Februari 2022   17:00 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Likupang Beach. (Sumber Foto: Indonesia.travel)

Likupang tadinya adalah nama yang asing. Tak tersebut dalam Destinasi Wisata Bahari secara nasional, bahkan di Sulawesi Utara pun cenderung terabaikan. 

Nama Likupang benar-benar tenggelam oleh keterkenalan Bunaken. Dalam tiga tahun terakhir, sejak dilakukan tata wisata di Indonesia, nama Likupang sebagai nama kecamatan yang berada di Minahasa Utara, Sulawesi Utara tiba-tiba menyeruak ke permukaan bersamaan dengan bertebarannya pesona wisata alamnya yang masih perawan, eksotis dan menawan.

Pesona Likupang tak dapat lagi disembunyikan dari mata dunia, apapalagi sejak ditetapkan dalam daftar destinasi wisata super prioritas oleh Presiden Jokowi pada bulan Juli 2019 lalu, Likupang menjadi lebih dikenal lagi sebagai destinasi wisata alam yang menarik, dan bahkan menjanjikan potensi ekonomi yang besar.

Likupang yang sebenarnya merupakan daerah dengan luas wilayah sekitar 200 hektar, berupa kawasan pesisir dengan pantai berpasir putih, memiliki medan perjalanan yang menantang dan berkelok-kelok. Daerah Likupang juga menyajikan keindahan savana, hutan bakau, pulau-pulau eksotis, pemandangan bawah laut, perbukitan hijau, serta pesona alam lainnya.

Likupang kini berbenah dan memoles diri kian cantik, apalagi sejak ditetapkan sebagai Destinasi Super Prioritas (DSP). Tak hanya itu, predikat sebagai desa wisata harus terjaga dan dijaga sebagai salah satu program unggulan pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang. Banyak yang harus dilakukan tentunya agar Likupang tetap terjaga keasrian alamnya meski pada saatnya nanti pengunjung terus menerus berdatangan mengagumi kecantikannya. Ya, sebagai "Hidden Paradise".

Untuk menjadikan Likupang sebagai wisata alam kelas dunia tentu banyak yang perlu dilakukan, tak hanya oleh pemerintah daerah tetapi juga keterlibatan masyarakat setempat. Konsep pemberdayaan masyarakat lokal haruslah satu paket dengan penataan Likupang sebagai destinasi wisata. Jadikan setiap titik lokasi wisata dapat menghidupi sektor ekonomi domestik, karena itu masyarakat setempat harus diberdayakan dan memahami dengan baik bagaimana berinteraksi secara sosial ekonomi dengan pengunjung Likupang.  

Program Pemberdayaan Masyarakat lokal untuk setiap kegiatan pembangunan dan pelayanan kepemerintahan mengharuskan setiap warga negara memahami dan berkontribusi tentang apa yang terbaik harus dilakukan untuk kebaikan dan kemaslahatan bersama, bagi kampung, daerah ataupun bagi pulaunya. Setiap warga masyarakat memahami pelayanan apa yang terbaik dan tidak baik bagi pengunjung dan pendatang.

Secara sosial ekonomi, setiap warga masyarakat Likupang perlu mendapatkan apresiasi, pujian, keamanan dan kenyamanan, pelibatan secara aktif untuk penguatan Usaha Kecil Menengah (UKM) serta manfaat secara ekonomi dari keberadaan Kawasan Ekonomi dan Wisata Likupang. Kesejahteraan dapat dihasilkan dari kerja-kerja pemberdayaan masyarakat, secara bertahap dan berkelanjutan.

Karena itu, sangat perlu bagi pemerintah setempat memiliki database potensi setiap warga atau kelompok warga. Hasil pendataan potensi sosial itulah yang kemudian dijadikan dasar acuan pelibatan dan kontribusi masyarakat. Pendampingan damn pembinaan perlu terus dilakukan agar tetap ada inovasi-inovasi baru, baik dalam bentuk pengadaan produk UKM maupun dalam perbaikan layanan wisata.

Pembangunan Homestay misalnya, tidak perlu dilakukan secara massif dan mengambil bentuk baru, tapi bisa menggunakan rumah-rumah warga sebagai homestay atau rumah singgah. Perbaikan infrastruktur tetap perlu dilakukan, tapi tetap memperhatikan keaslian dan keasrian lingkungan. Jangan mengubah bentuk asli lingkungan, karena bentuk alami itulah yang dicari dan membuat pengunjung berdatangan. Yang perlu dilakukan hanya penataan dan pengaturan, termasuk larangan merusak atau mencemari ekosistem bakau atau yang lainnya.

Budaya khas setempat perlu dilestarikan dan dieksplorasi untuk menjadi satu daya tarik tersendiri. Bagi penikmat wisata bahari atau menyelam, memang perlu penyediaan fasilitas surfing jika memungkinkan, snorkling atau diving. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun