"Di setiap kebangkitan pemudalah pilarnya, di setiap pemikiran pemudalah pengibar panji-panjinya"~Hasan Al Banna
****
Na'as memang, di tahun 2020 musuh tak kasat mata mulai menggerogoti tubuh manusia. Hingga akhirnya masyarakat Indonesia merasa resah.Â
Aktivitas berhenti begitu saja, Keluar rumah pun dibatasi pemerintah. Seketika, banyak masyarakat yang terpaksa karantina mandiri.Â
Banyak kebutuhan yang sulit terpenuhi. Hingga berujung pada lemahnya proses pendidikan dan juga pekerjaan masyarakat yang mendadak dialihkan di rumah secara online.Â
Nampak jelas, jika banyak yang menilai bahwa kegiatan online tersebut dinilai tidak efektif. Memang, pada mulanya waktu bersama keluarga lebih banyak. Akan tetapi, kegiatan sosial lainnya tidak bisa berjalan secara efektif.
Jika diteliti, semenjak dilanda pandemi. Banyak sektor transportasi dan berbagai perusahaan lain mengalami penurunan. Dalam laporan 13 Mei 2020, disimpulkan di Indonesia terjadi penurunan mobilitas di sektor transportasi sebesar 54% sedangkan sektor perkantoran 34% (BPS, 2020).Â
Berdasarkan data tersebut sudah jelas bahwa dampak dari adanya pandemi ini sangat banyak. Untung saja, kehidupan masyarakat saat ini lebih modern.Â
Dimana sistem teknologi sudah sangat mudah dijangkau oleh seluruh penjuru dunia. Namun, adanya teknologi yang semakin canggih ini, membuat mayoritas masyarakat menjadi malas terutama generasi milenial.Â
Saat ini, dari pihak pemerintah memang sudah mulai memberlakukan new normal. Akan tetapi, semua protokol kesehatan juga tetap harus diterapkan.Â