Pada kesempatan kali ini saya merasa beruntung karena dapat mewawancarai wanita yang sangat kuat, tangguh, sabar, dan ikhlas dalam menjalankan kehidupan. Beliau lahir pada tanggal 15 Agustus 1981 dan bernama Siti Munadziroh, beliau sejak kecil tinggal di Dusun Pule Utara Desa Pule Kecamatan Kandat Kabupaten Kediri. Saya mewawancarai beliau berdasarkan pengalaman pribadi mengenai kehidupan. Menurut beliau semakin benyak cobaan maupun musibah yang menimpa kita dari situlah pola fikir maupun mindset kita menjadi lebih dewasa. Kita sebagai pribadi yang menjalankan adanya kehidupan haruslah memiliki suatu prinsip yang dipegang, karena setiap berjalannya waktu pasti terdapat cobaan yang datang. Dalam menjalankan kehidupan kita juga harus mempunyai tujuan maupun rencana mengenai kehidupannya pada hari ini, esok hari, satu bulan ke depan, satu tahun ke depan, bahkan beberapa tahun yang akan datang. Setiap orang pasti memiliki tujuan hidup yang berbeda-beda antara satu sama lain.
Saya mewawancarai Ibu Nadzir mengenai kehidupan terutama prinsip-prinsip dalam menjalankan kehidupan. Saya bertanya kepada beliau " Apa saja prinsip-prinsip yang ibu tanamkan dalam menjalani kehidupan?" beliau menjawab "Prinsip hidup yang saya pegang yaitu jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan ikhlas dalam menjalani apapun". Kemudian saya bertanya "Apakah adanya prinsip dalam kehidupan itu sangat penting bagi ibu?" beliau pun menjawab "Menurut saya adanya prinsip dalam menjalankan suatu kehidupan itu sanngat penting, karena kalau kita hidup tanpa adanya prinsip dalam hidup pasti kita mudah terpengaruh dengan hal-hal oleh hal-hal yang ada di lingkungan mungkin bisa mempengaruhi kita, tetapi kita mempunyai sebuah prinsip yang diyakini pasti akan berjalan dengan seiringnya waktu yang berjalan, jadi harus berpegang teguh pada prinsip masing-masing". Saya juga bertanya "Bagaimana cara ibu agar merasa cukup dan bersyukur dalam menjalani suatu kehidupan?" beliau menjawab "Kita dalam menjalani kehidupan ini dalam hidup pasti ada rasa kekecewaan, rasa gelisah, rasa kurang yakin dengan sesuatu yang kita lakukan, jadi agar kita ballance apapun yang kita kerjakan dan apapun yang kita dapatkan selagi kita sudah berusaha dengan ikhtiar yang sungguh-sungguh maka kita harus ikhlas, harus banyak bersyukur, karena semuanya sudah menjadi qodlo' dan qodarnya Allah SWT, yang terpenting kita sudah berusaha menjadi yang terbaik dan menjadi yang lebih baik dan dari situ pasti akan tertanam rasa syukur kalau kita sudah membiasakan dalam kehidupan sehari-hari dalam kehidupan kita, apapun yang kita peroleh, apapun yang kita dapatkan dan apapun yang kita kerjakan kita jalani dengan sepenuh hati". Dan saya bertanya kepada beliau "Menurut ibu apa arti yang sesungguhnnya mengenai rasa syukur dalam kehidupan itu sendiri?" beliau menjawab "Rasa syukur dalam kehidupan sehari-hari saya itu termasuk hubungan kita dengan Allah SWT yang menciptakan kita. Jadi apapun yang kita dapatkan dan yang kita rasakan itu hubungannya juga bisa dengan rasa iman kita, bagaimana cara kita memanage diri kita dalam kehidupan sehari-hari agar tidak merugikan orang lain dan harus tetap bersyukur menerima apa yang kita dapatkan, selagi itu baik insyaallah kedepannya juga akan menghasilkan yang baik". Kemudian saya bertanya "Apabila ibu mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupan apa yang ibu lakukan untuk mengatasi kesulitan tersebut?" beliau pun menjawab "Dalam kehidupan kita sebagai manusia biasa pasti tak luput dari adanya musibah maupun cobaan, ujian yang kita alami rasa pahit, rasa ketir, rasa kecewa karena dikecewakan oleh orang mungkin dalam keluarga, mungkin bisa dalam tempat kita bekerja, lingkungan kita, bahkan orang terdekat kita. Cara kita kalau ada teman atau siapapun itu kita harus sharing maupun berbagi, tujuannya agar kita tidak memendam rasa kepahitan yang ada di dalam diri kita tetapi harus dengan orang yang betul-betul kita percayai, karena kalau sesuatu itu kita pendam sendiri kalau kita tidak mampu untuk memanagenya itu berdampak negatif untuk diri kita sendiri, karena bisa jadi kita mengalami stress dan malas dalam menjalankan aktivitas, karena kita terbebani oleh banyak masalah dan yang paling terpenting yaitu harus berfikiran positif anggap saja adanya ujian ini adalah level kita mengenai Allah memberikan banyak hikmah dibalik terjadinya musibah yang menimpa kita, dan kita harus meyakini setiap musibah pasti ada hikmahnya. Jadi harus sabar, ikhlas, dan berusaha semaksimal mungkin meng handle diri kita sendiri, menahan emosi kita dan jangan sampai kita dikelilingi oleh nafsu dan tidak bisa mengkontrol diri dan utamanya kita harus berfikiran positif". Saya juga bertanya "Dalam menjalankan kehidupan atau dalam bersosialisasi dalam lingkungan sekitar terutama dengan tetangga kita sendiri pasti ada pembicaraan atau ghibah, bagaimana tanggapan ibu agar kita bisa ikhlas terhadap apa yang dibicarakan oleh tetangga kita sendiri". Beliau menjawab "Masalah kita di ghibah atau dibacarakan oleh orang lain itu sudah menjadi hukum masyarakat malah sudah menjadi keseharian mereka, mereka selalu mengoreksi orang lain tanpa melihat dirinya itu apakah sudah benar apa hanya mengoreksi orang lain tanpa melihat diri sendiri, bagi saya menghadapi tetangga yang mempunyai sifat seperti itu kita harus sabar anggap saja ini adalah ujian, walaupun kita dibenci, kita dicaci, kita tetap tersenyum dengan tetangga kita dan diajak bicara baik-baik, diskusi kalau bisa dari hati ke hati kenapa apa salah saya, kalau pun tetangga kita masih kurang menerima kita ya kita legowo saja, semua tergantung pada diri kita masing-masing". Kemudian saya bertanya "Dalam menjalani kehidupan apa yang harus kita petik atau kita ambil hikmahnya dalam adanya kehidupan tersebut?". Beliau menjawab "Dalam menghadapi kehidupan hikmah yang paling utama yaitu kita belajarikhlas, bahwasanya semua itu dari Allah dan kembali kepada Allah, sabar meskipun sabar itu tidak mudah untuk dijalani dan rasa sabar itu harus diperjuangkan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari karena hubungannya dengan rasa dan hati ".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H