Mohon tunggu...
Money

Tauhid dalam Ekonomi Islam

24 Februari 2017   19:18 Diperbarui: 24 Februari 2017   19:21 6604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Landasan Ekonomi Islam didasarkan pada tiga konsep, yaitu: keimanan kepada Allah (Tauhid), kepemimpinan (khilafah) dan keadilan (a’dalah). Ketika seseorang memahami tentang ekonomi islam secara keseluruhan, maka ia harus mengerti ekonomi islam dalam ketiga aspek tersebut. Tauhid merupakan konsep pertama, yang paling penting dan mendasar untuk Ekonomi Islam, tauhid merupakan konsep yang mendasar, karena menyangkut ubudiah atau ibadah mahdah, muamalah, muasyarah, hingga akhlak. konsep tauhid bukanlah sekedar pengakuan realitas, tetapi juga suatu respons aktif terhadapnya. Ekonomi atau iqtishod yang merupakan bagian dari muamalah secara umum di dalam konsep islam harus berdampingan manakala akan mewujudkan suatu kehidupan masyarakat yang sejahtera (al falah).

Dalam pandangan tauhid, manusia sebagai pelaku ekonomi hanyalah sekedar pemegang amanah. Oleh sebab itu, dalam melakukan segala aktivitas manusia harus mengikuti ketetapan Allah.

Ekonomi Islam dalam akidah mencakup dua hal, yaitu:

  • Ekonomi Islam Ilahiyah berpijak pada ajaran Tauhid Uluhiyyah. Tauhid Uluhiyyah yaitu keyakinan akan keesaan Allah dan kesadaran bahwa seluruh yang ada di muka bumi dan langit adalah milik-Nya. Manusia harus dapat di percaya, memegang amanah, untuk mengolah dan mempergunakan apa yang dianugerahkan oleh Allah untuk kebahagiaan umat manusia dan bukan kepentingan individual. Ketika seseorang mengesakan dan menyembah Allah dikarenakan kapasitas Allah sebagai dzat yang wajib disembah. Segala pekerjaan yang dikerjakan manusia dalam rangka beribadah kepada Allah. Termasuk ketika seseorang melakukan kegiatan ekonomi dalam kesehariannya. Dalam skala mikro dan makro, seseorang haruslah selalu teringat bahwa segala yang dilakukan adalah ibadah kepada Allah.
  • Ekonomi Islam sebagai Ekonomi Rabbaniyah berpijak kepada ajaran Tauhid Rububiyah. Tauhid Rububiyah yaitu keyakinan bahwa Allah yang menentukan rezeki untuk segenap umat-Nya dan Dia pulalah yang akan membimbing setiap insan yang percaya kepada-Nya ke arah keberhasilan. Ketika seseorang menyembah Allah karena kapasitas Allah sebagai pemberi rezeki dan segala kenikmatan yang ada di dunia, ia haruslah mampu memanfaatkan apa yang ada di dunia ini dengan sebaik-baiknya. segala yang dibutuhkan telah Allah sediakan di muka bumi ini, maka menjadi suatu kewajiban baginya untuk bekerja bertebaran dibumi ini untuk mencari rezeki.

Segala hal yang terangkum dalam Tauhid Asma’ inilah yang akan menyadarkan manusia bahwa mereka hanyalah seseorang yang diberikan amanah oleh Allah untuk dapat mengelola alam semesta ini. Ketika menjalankan ekonomi islam yang bersifat Uluhiyyah dan Rabbaniyah seseorang haruslah berjalan sesuai dengan rambu-rambu yang telah ditetapkan oleh syariat islam.

  • Ahmad Izzan. Referensi Ekonomi Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2006. hlm. 39-38
  • Lukman Hakim. Prinsip-prinsip Ekonomi Islam. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama. 2012. hlm. 4
  • Syed Nawab Haider Naqvi. Menggagas Ilmu Ekonomi Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2009. hlm. 37
  • Ika Yunia Fauzia. Prinsip Dasar Ekonomi Islam. Jakarta: Prenadamedia Group. 2014. hlm. 22-23
  • Sandi Suardi Hasan. Tauhid. Yogyakarta: Baciro Gondokusuman. 2008. hlm. 18

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun