Mohon tunggu...
Dr Chandra Yusuf SH, LLM, MBA, MMgt
Dr Chandra Yusuf SH, LLM, MBA, MMgt Mohon Tunggu... -

Saya berprofesi sebagai dosen Pascasarjana Program Magister Kenotariatan (MKn) Universitas YARSI dan pengacara di dalam bidang litigasi dan konsultan hukum korporasi, khususnya pasar modal pada kantor pengacara Chandra Yusuf and Associates Law Firm, Saya menyelesaikan pendidikan S1 pada Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan S3 (By Research) dengan konsentrasi Pasar Modal pada Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Master of Accounting, Monash University, dan menyelesaikan 3 S2, yakni Master of Law (LLM), University of Melbourne; Master of Business Administration (MBA) dalam bidang Finance, Oklahoma City University dan Master of Management (MMgt), University of Dallas) dalam bidang International Finance.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Informasi Asimetri, Kelemahan Format Akuntansi di Pasar Modal

16 Februari 2017   14:23 Diperbarui: 16 Februari 2017   16:35 1842
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Di dalam pasar modal, baik atau buruk berita akan terkait dengan naik atau turunnya nilai saham perusahaan. Investor akan mendapatkan keuntungan, bila harga beli saham lebih rendah dari kenaikan harga saham yang diberitakan. Investor akan mengalami kerugian, bila harga jual saham lebih rendah dari kenaikan harga saham yang diberitakan.

Investor akan menanggung biaya perusahaan dalam transaksi pembelian atau penjualan saham perusahaan dalam jumlah nilai yang lebih besar. Adapun biaya yang dimaksud adalah, “In the financial literature, the term of capital cost refer to the cost which companies must pay to obtain funds (such as debt or equity).” (Souissi and Khlif, 2012)

Untuk menjual saham kepada investor seharusnya biaya ditanggung oleh perusahaan. Perusahaan membutuhkan dana dari investor untuk membiayai operasional dan pengembangan perusahaannya. Seharusnya, perusahaan menanggung biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan dana investor. Oleh karenanya, perusahaan harus memberikan informasi yang tidak merugikan investor. Perlunya informasi perusahaan yang transparan. Informasi perusahaan yang simetri.     

Informasi Asimetri dan Pasar Modal

Dalam transaksi barang, penjual memiliki informasi yang lebih banyak. Sementara penjual memiliki informasi yang lebih sedikit. Tentunya, pembeli akan menggunakan informasi yang diketahuinya sendiri dan informasi yang diberikan oleh penjual. Informasi penjual yang tidak lengkap akan menimbulkan  informasi yang asimetri (Lauri Auronen, 2003).

Demikian pula halnya dengan informasi laporan keuangan di pasar modal. Perusahaan yang menjual saham akan memberikan informasi perusahaan melalui format laporan keuangan yang dapat dimengerti. Laporan keuangan akan mengikuti standar pelaporan di pasar modal. Investor akan menganalisa dan memutuskan untuk melakukan transaksi saham berdasarkan laporan keuangan tersebut.

Permasalahan yang timbul, bila perusahaan tidak dapat mengutarakan nilai perusahaannya dengan akurat karena format laporan keuangan yang memang tidak dapat mengakomodir informasi sepenuhnya. Kelemahan format laporan keuangan akan membuat informasi yang asimetri. Namun hal ini bukalah kesalahan dari perusahaan, akan tetapi kesalahan dari pasar modal yang tidak menganut sistem pelaporan yang akurat.

Pembukuan dalam akunting dengan nilai perusahaan yang mengikuti nilai yang paling baru menjadi sangat krusial karena nilainya akan terkait dengan keputusan investor dalam melakukan transaksi saham. Ketidakmampuan perusahaan menyediakan informasi yang akurat akan membebankan biaya perusahaan kepada investor.  Berita baik dan buruk yang seharusnya menguntungkan investor tidak dapat diantisipasi secara benar.

Kesalahan Laporan Dalam Sistem Akunting

Sistem akunting yang tidak dapat memperlihatkan akurasi nilai dari pelaporan keuangan perusahaan akan membebankan biaya saham  kepada investor. Kelambanan laporan keuangan dalam mengadopsi berita baik atau buruk akan membuat investor menanggung biaya yang lebih besar untuk membeli atau menjual saham. Informasi yang tidak akurat akan digunakan oleh investor untuk melakukan transaksi saham. 

Pengambilan keputusan untuk melakukan transaksi saham dilakukan berdasarkan informasi yang asimetri. Ketidakmampuan akuntan melalui diskresi untuk menyesuaikan nilai keterkinian di dalam bingkai laporan keuangannya akan membuat laporan keuangan tidak merepresentasikan nilai perusahaan yang sesungguhnya (Nikolaos Eriotis, Dimitrios Vasiliou, Vasileios Zisis, 2004).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun