Angin bulan Desember berhembus lembut. Entah mengapa, dihidung saya angin bulan Desember memiliki aroma tajam yang menghantarkan kenangan, pertemuan, teh manis, kado, perpisahan, dingin  dan segala hal yang selalu membuat saya ingin cepat-cepat bergelung diselimut lalu menenggelamkan kepala saya dalam dalam diatas bantal. Berharap terbangun dibulan Januari, Februari atau bulan apa saja asal bukan Desember.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!