Mohon tunggu...
Chandra Panjinata
Chandra Panjinata Mohon Tunggu... -

Saya hanyalah orang biasa yang ingin selalu belajar dan menambah wawasan di segala bidang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Indonesia-Malaysia Jadi Satu Negara, Mungkinkah?

23 Desember 2010   12:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:27 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila melihat perseteruan antara kedua negara akhir-akhir ini, bagi wong cilik seperti saya yang wawasan politiknya sangat pas-pasan jadi bingung. Sering muncul juga pertanyaan di dalam hati, apakah benar pemerintah atau masyarakat Malaysia itu sebegitu jahatnya terhadap rakyat dan negara kita? Walau memang sering terjadi, apakah PRT atau TKI kita disana memang sebagian besar diperlakukan sesadis itu? padahal saya juga yakin penindasan PRT maupun tenaga kerja di dalam negeri mungkin lebih besar lagi dari yang terjadi di Arab Saudi maupun di Malaysia.

Siapa tahu, pertikaian kedua negara akhir-akhir ini disusupi pihak ketiga yang ingin mengacaukan stabilitas di wilayah Asia Tenggara. Karena kedua negara rumpun Melayu ini sebenarnya punya potensi yang sangat besar di berbagai bidang baik ekonomi maupun sektor lainnya. Belum lagi sumber daya alam yang besar. Jadi, bila kedua negara berperang semua potensi tersebut dapat dimanfaatkan oleh pihak ketiga. Itu hanya analisa sederhana saya. Lagipula apa sih untungnya berperang? apakah kehidupan kita tambah sejahtera bila berperang?

Saya berkhayal kedua negara bergabung saja jadi satu bangsa besar dari pada bersengketa yang tidak perlu. Alangkah hebatnya kalau benar-benar terjadi. Tapi mungkinkah? bisa saja kalau ada kemauan, sebagai contoh Jerman Barat dengan sistem demokrasi dapat bergabung dengan Jerman Timur yang komunis tulen.

Ah, tapi itu cuma khayalan saja dari seorang Kompasianer pemula seperti saya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun