Mohon tunggu...
Chandra MP Widnyana
Chandra MP Widnyana Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis Warga

Kadang terlelap dalam pikiran, lantas keluar menjadi tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Konflik Bangsa Moro: Sebuah Cerita tentang Sulitnya Menggapai Perdamaian

5 Februari 2024   19:30 Diperbarui: 12 Februari 2024   13:12 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi Tindakan Militer (Dok. via aseantoday.com)

Tulisan ini bertujuan untuk melihat bagaimana permasalahan dari Bangsamoro di Mindanao, Filipina Selatan. Disamping itu juga, penulis berusaha untuk melihat bagaimana cara menyelesaikan konflik yang berkepanjangan ini. Konflik Bangsamoro merupakan konflik yang sangat tua dan klasik, yang telah terjadi pada saat abad ke-15M, akibat dari upaya kolonialisasi oleh Spanyol yang telah berhasil menguasai Kepulauan Luzon dan hendak meluaskan wilayah pengaruhnya ke bagian selatan Luzon di abad ke-15M. Konflik yang terus berlarut-larut terjadi, sampai-sampai menimbulkan sebuah masalah yang serius bagi negara Filipina.

Pada konflik ini, terjadinya sebuah pergeseran kolonialisasi dari bangsa Spanyol ke Amerika Serikat. Amerika serikat berhasil menarik perhatian Bangsamoro dengan tidak mempersoalkan identitas islam sebagai identitas kultural yang harus diganti dengan identitas baru, sebagaimana yang dikembangkan oleh pemerintah Spanyol. Namun, hubungan antara masyarakat Islam Mindanao dan Amerika Serikat menunjukan pola-pola berkonflik saat Amerika Serikat melakukan kebijakan yang dikenal dengan Bacon Bill. Bacon Bill, merupakan kebijakan untuk mempersiapkan negara baru di Filipina dengan menggabungkan masyarakat utara dengan masyarakat selatan, dan pusat pemerintakan berada di Luzon. Disinilah munculnya masalah yang lebih serius antara masyarakat Mindanao dengan pemerintah Filipina. Bangsamoro di Mindanao tidak setuju atas diberlakukannya Bacon Bill tersebut, karena mereka ingin membuat negara mereka sendiri yang terpisah dari pemerintah Filipina. Namun, pemerintah filipina malah menyetujui dan terus melanjutkan program Bacon Bill, dimana kemudian wilayah Mindanao menjadi wilayah administratif dan politik dari Filipina.

Melihat permasalahan atau konflik yang terjadi di Bangsamoro, terdapat sebuah masalah atau konflik utama yang memicu permasalahan ini menjadi sangat besar. Antara lain: Pertama, pemicunya ialah perbedaan agama. Kedua, pemicunya ialah dari segi ekonomi. Ketiga, pemicunya ialah dari segi politik. Ketiga hal tersebutlah yang menjadi penyebab dari munculnya sebuah konflik yang terjadi antara Bangsamoro dengan pemerintah Filipina. Jika dilihat dari segi perbedaan agama jelas bahwa, Bangsamoro menjadi bangsa minoritas setelah hadirnya bangsa Spanyol yang menguasai Filipina Utara. Dengan segala cara, mereka saling mempertahankan identitas dan agama mereka, karena itu terjadinya sebuah konflik yang tetap memegang identitas mereka. Lalu, kedua tentang ekonomi, bahwa pemerintah Filipina menelantarkan Bangsamoro. Pembangunan-pembangunan yang dilakukan di Filipina tidak pernah sampai ke daerah Bangsamoro. Karena itu terjadilah sebuah erosi identitas kultural, teralineasi dari pembangunan ekonomi, terasing dari wilayah kehidupannya sendiri. Merekapun menjadi asing di negeri sendiri.

Terakhir dari segi politik, bahwa terdapat pemberontakan-pemberontakan akibat dari adanya organisasi yang bernama Moro National Liberation Front (MNLF). Pemberontakan- pemberontakan ini berusaha untuk mengambil alih daerah-daerah yang membuat Bangsamoro tetap eksis. Dengan, mengambil kesempatan yang tepat, bahwa disaat itu Filipina masih bermasalah dengan komunisnya. Dengan begitu, organisasi moro ini mengambil kesempatan untuk membuat Bangsamoro tetap besar di daerahnya sendiri.

Tahap Resolusi Konflik Melalui Mediasi dan Negosiasi

Mediasi dan negosiasi merupakan cara terbaik dalam menengahi dan atau menyelesaikan konflik yang sedang berlangsung. Mediasi dan negosiasi, memiliki karakteristik seperti melibatkan campur tangan orang luar, entah itu individu, kelompok, atau organisasi, dengan nilai, sumber daya, dan kepentingannya sendiri. Mediasi dan negosiasi merupakan cara yang tepat digunakan untuk menyelesaikan konflik yang terjadi begitu panjang, berlarut-larut, atau rumit. Kriteria keberhasilan Mediasi dapat dilihat dari, bagaimana konflik tersebut telah mereda, kematian berkurang, intensitas konflik berkurang, atau penghentian perilaku kekerasan dan pembukaan beberapa dialog antara pihak-pihak telah tercapai.

Dalam menyelesaikan masalah antara Bangsamoro dan pemerintah Filipina, pemerintah Filipina merasa bahwa masalah ini merupakan masalah internal wilayahnya. Maka dari itu, pemerintah Filipina memiliki rasa tanggung jawab yang besar untuk menyelesaikan konflik tersebut dalam kerangka kedaulatan nasional dan keutuhan wilayah Filipina. Berbagai perundingan-perundingan telah dibuat untuk menyelesaikan konflik ini. Penyelesaian ini dilakukan dengan cara pembicaraan antara kedua belah pihak yang bertikai. Dengan diprakasai oleh negara-negara Islam dan Organisasi Konferensi Islam (OKI).

Segala cara telah dilakukan, namun konflik Bangsamoro berjalan terus hingga saat ini. Walaupun telah menempuh segala macam cara, karena komitmen kedua belah pihak untuk menghakiri konflik tidak ada. Juga dikarenakan, salah satu pihak bersikukuh mempertahankan idealismenya dan identitasnya. Apabila ada persetujuan yang ditandatangani, hal tersebut tidaklah mengikat kuat. Banyak faktor yang bisa memicu konflik itu kembali, walau skalanya lebih kecil daripada sebelumnya. Maka dari itu, konflik ini sulit dan rumit untuk diselesaikan. Diperlukannya sebuah kesadaran kedua belah pihak dalam menyelesaikan konflik ini dan lebih mempertimbangkan terjadinya perdamaian antara kedua belah pihak. Juga memperhatikan kebutuhan bagi masyarakan Moro dan Masyarakat Filipina itu sendiri. Resolusi konflik tidak akan berdampak jika kedua belah pihak hanya mempergunakannya sebagai kegiatan formalitas dan tidak serius menyelesaikannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun