Mohon tunggu...
Chandra Kosasi
Chandra Kosasi Mohon Tunggu... -

Pemula....

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Terima Kasih Pak Dahlan Iskan

3 Agustus 2011   05:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:08 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saya adalah salah satu pembaca Koran Harian Riau Pos (jawa Pos Group), dan salah satu artikel yang selalu saya baca adalah opini tentang Pak Dahlan Iskan yang menceritakan hal-hal yang menarik dalam pekerjaannya sebagai Dirut PLN.

Hari ini, Kenapa saya berterima kasih kepada pak Dahlan? karena pendapat yang beliau sampaikan dalam forum Pemred JP Group di Palembang, bahwa "Media dan Realitas seperti salah sambung". (diberitakan dalam koran Riau Pos, tanggal 03 Agustus 2011).

Pendapat beliau telah menggambarkan 80% perasaan saya terhadap media pemberita saat ini. Dalam berita yang disampaikan dalam koran tersebut, pak Dahlan menggambarkan bahwa Negara kita saat ini menunjukan indikator pertumbuhan ekonomi yang positif, seperti jalanan yang semakin macet karena mobil dan motor makin banyak, volume perdagangan yang terus melambung, pendapatan perkapita pertahun yang meningkat, namun justru media memberitakan negara ini seperti sedang kalut, kisruh bahkan nyaris bangkrut! Jadi antara realitas dan pemberitaan tidak sejalan.

Menurut saya justru lebih seram lagi, media seperti kehilangan roh-nya sebagai pemberita dan sudah lahir sebagai media pemberi opini. Dalam berita yang disampaikan selalu diikuti dengan memberitakan opini dari orang-orang tertentu, sementara fakta kemudian menjadi kabur dan oleh pembacanya menangkap opini menjadi fakta. Benar-benar Gila!

Nah kebanyakan opini yang diberitakan oleh media saat ini tidaklah sejalan dengan kenyataan, terlalu banyak bumbu tambahan oleh pemberi opini, seperti kepentingan pribadi, kepentingan kelompok, pengejawantahan dendam dan lain-lain sebagainya. Jadilah berita tak sambung dengan realitas.

Saya merindukan media yang hanya sebagai pemberita, atau media yang bisa menyambungkan realitas kedalam pemberitaannya. Semoga Jawa Pos Group mampu menangkap pendapat pak Dahlan ini menjadi aksi nyata.

Salam,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun