Mohon tunggu...
Chandra Kirana Shaleha
Chandra Kirana Shaleha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IPB University

Seseorang yang memiliki minat di bidang pendidikan, lingkungan, dan literasi keuangan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Indonesia: Destinasi Wisata Halal Terbaik yang Ramah Muslim, Sudahkah Ramah Disabilitas?

20 Maret 2024   00:07 Diperbarui: 20 Maret 2024   00:10 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berdasarkan lampiran dari laman Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Indonesia telah berhasil menempati posisi pertama dalam Global Muslim Travel Index 2023 sebagai negara dengan destinasi wisata halal terbaik di dunia, mengalahkan posisi pertama sebelumnya, yakni Malaysia. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, turut hadir untuk menerima prestasi Indonesia yang membanggakan tersebut. Hal ini cukup menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki sektor halal tourism yang ramah muslim, baik dari segi akses, komunikasi, lingkungan, hingga pelayanan yang disediakan.

Namun, destinasi halal yang ramah muslim saja tidaklah cukup. Indonesia memiliki populasi muslim terbanyak di dunia yang hadir dengan berbagai latar belakang, salah satunya adalah penyandang disabilitas. Pada tahun 2023, tercatat ada sebanyak hampir 23 juta orang atau sekitar 8,5% dari total penduduk di Indonesia yang merupakan penyandang disabilitas. Disabilitas muslim adalah bagian yang tidak terpisahkan dari komunitas muslim di negeri ini yang hak dan kenyamanannya dalam berwisata pun perlu diperhatikan. Oleh karena itu, destinasi-destinasi wisata halal di Indonesia seharusnya tidak hanya ramah muslim melainkan juga ramah disabilitas.

Wisata halal yang ramah disabilitas dapat menyediakan fasilitas atau layanan yang memudahkan aksesibilitas bagi para penyandang disabilitas, baik secara fisik, sensorik, maupun kognitif. Implementasinya sangat beragam, seperti tersedianya jalur pengguna kursi roda, guiding block bagi tunanetra, kualitas toilet atau tempat berwudu yang nyaman untuk penyandang disabilitas fisik, dan sebagainya. Hal tersebut masih sering luput dari sarana dan prasarana di wisata-wisata halal Indonesia pada umumnya. Adanya perhatian lebih mengenai hal ini akan menjadi nilai tambah bagi wisata-wisata halal di Indonesia dalam meningkatkan inklusivitas bagi para disabilitas muslim.

Wisata halal yang ramah disabilitas akan membuat para disabilitas muslim merasa lebih dihargai, lebih nyaman, terpenuhi haknya, dan setara dengan para wisatawan muslim lainnya. Selain itu, wisata halal yang ramah disabilitas juga akan menciptakan peluang-peluang ekonomi baru yang menarik bagi para disabilitas muslim untuk berkunjung sehingga dapat meningkatkan profitabilitas dan reputasi bagi tempat wisata halal tersebut. 

Dengan demikian, sudah seharusnya pemerintah Indonesia dapat menyediakan destinasi wisata halal yang ramah muslim sekaligus ramah disabilitas agar tidak terjadi ketimpangan atau diskriminasi sosial dengan menciptakan kenyamanan bagi setiap wisatawan muslim tanpa terkecuali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun