Mohon maaf mas saya merokok...
Kata supir angkot yang akan saya naiki pada suatu sore. Saya biasanya menghindari supir yang merokok tetapi karena supirnya sopan saya jadi tetap naik angkot tersebut dan memilih tempat duduk yang agak jauh dari supir.
Dunia berubah, demikian juga dengan manusianya, kadang sopan santun hanya digunakan saat kita membutuhkan sesuatu.
Saya hampir setiap hari menggunakan jasa angkot dan bis, saya berusaha ketika akan turun tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada supir dan kenek.
Saya sempat iseng untuk riset kecil-kecilan ternyata hanya 10-20% orang yang menggunakan jasa angkot dan bis yang mengucapkan terima kasih saat akan turun dari kendaraan.
Sopan santun adalah hal kecil, tidak mengeluarkan biaya, hanya saja kadang terlupakan.
Terima kasih sudah membaca postingan saya :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H