Mohon tunggu...
Chandradewana Boer
Chandradewana Boer Mohon Tunggu... Dosen - dosen

pecinta alam

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kebakaran hutan di musim dingin?

15 Januari 2025   09:40 Diperbarui: 15 Januari 2025   09:40 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash


Mungkin kalimat di atas salah, karena kebakaran hutan di alam bebas menuntut adanya musim dan bahan bakar yg kering.  Lebih tepatnya mungkin kebakaran kota dan daerah perkotaan spt yg terjadi di California.  Kalau di daerah tropis kebakaran di musim hujan utk daerah perkotaan msh juga mgkn terjadi walaupun akan dpt segera dipadamkan oleh air hujan. Kebakaran di pemukiman kumuh spt disengaja terjadi karena itu mrpk cara termurah meski kejam yg dilakukan oleh oknum suruhan..... wallahu alam bishowab.
Mungkinkah penghianatan terjadi di California, krn api yg dibuat di musim dingin tdk bisa serta merta menjadi besar dan ganas tanpa bantuan angin besar Santa Ana?  Kenapa juga nama2 badai spt itu hrs dinamai dgn nama2 spt itu? ..... aneh juga.
Itulah yg disebut dgn pengkhianatan atau eh..... kecelakaan, krn masyarakat yg menggunakan api dimana saja, apalagi di perkotaan pasti tdk bermaksud membuat kebakaran besar? Ada istilah api kecil teman, api besar musuh
Juga bukan sistem pengamanan kawasan di California yg tdk siap, tp embung2 air yg sdh disiapkan jd tdk bisa berfungsi karena membeku di musim dingin  kalau di Samarinda tdk ad persiapan spt itu, krn sungai Mahakam menyediakan air dlm jumlah yg berlebih.  Bagaimana debit air pada musim yg kering spt paceklik 1982/83?   Susut dan surut sangat banyak dan jauh sehingga sulit transportasinya

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun