Mayapada atau bumi menyediakan banyak sekali kehidupan selain manusia. Â Manusia adalah khalifah/pemimpin di muka bumi krn selain itu hanya sbg obyek dr manusia. Bisa jd obyek penelitian, membantu pekerjaan manusia dan atau menjadikan hidup manusia sejahtera. Â Tp banyak juga manusia yg dijadikan obyek oleh manusia lain, tp sebagian besar dlm rangka membangun peradaban dan kesejahteraan yg lebih baik.
Sudah sangat lama diketahui bahwa manusia hanya ditemukan di atas bumi di alam semesta. Itu benar2 membuat sebagian  dr kita merinding.... sepi, sunyi sepi sendiri.  Hampir semua misi luar angkasa bertujuan mencari keberadaan manusia lain di planet selain bumi.  Tp itu tdk pernah ditemukan walaupun tanda2 spt keberadaan air dan udara yg menjadi salah satu unsur penyusun ataupun yg diperlukan mahluk hidup ditemukan.  Tidak di Venus atau mars tapi di planet yg jauh sekalipun, kesunyian dan kesenyapan lebih menyeruak dalam hati para astronot tersebut.
Akhirnya banyak misi luar angkasa mrk rubah menjadi mencari kehidupan lain, tp juga juga tdk berhasil selain suara2 dgn entitas yg kelihatannya adalah lebih unggul drpd manusia.... alien bgt mrk menyebutnya atau piring terbang alias UFO. Mrk terhalusinasi oleh entitas yg lebih tinggi yg sebetulnya dibumipun bisa mereka temukan, krn UFO sdh sering terlihat di bbrp tempat di bumi sejak sebelum tahun 1900 an. Tp penumpangnya tdk ingin dikenali, sehingga kemampuan imajinasi mereka lebih dominan utk menciptakan banyak cerita dan film2 fiksi luar angkasa yg pastinya fiktif, apalagi cerita tentang adanya planet yg dikuasai primata ataupun bangsa semut.
Kontemplasi dan sejenisnya membawa banyak manusia mengenal dirinya sendiri dan mrk yg mengenal dirinya dikatakan akan mengenal Tuhannya. Tuhan menciptakan bumi dan alam semesta beserta seluruh jin dan lainnya adalah utk manusia seluruhnya, utk mengujinya dan untuk memujiNya dgn mempelajari semua dan bersyukur kepadaNya. Â
Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia, kecuali utk menyembah kepadaKu (Az Zariyat 56) .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H