Dimasa pandemi ini, kegiatan KKN tetap dilaksanakan oleh Universitas Slamet Riyadi (UNISRI). KKN yang bertema 'Bali Ndeso' Cegah Covid-19 ini dijalankan oleh hampir seluruh civitas mahasiswa UNISRI. Kegiatan pengabdian masyarakat tetap dilaksanakan dengan protokol kesehatan new normal.Â
Beberapa mahasiswa dan mahasiswi dari kelompok 43 UNISRI yang dinaungi oleh Ibu Dorothea Ririn I S.E, M.Si, melaksanakan KKN di desa Bibis Luhur RT 04/21, diantara adalah Chandra Arief Madianto, Jalu Tunjung Widura, Wisnu Teja Kusumaningjati, dan Nur Fayuna Azizah.Â
Keempat mahasiswa tersebut mengajukan program kerja yang berupa sosialisasi penggunaan masker. Mengingat selain mencuci tangan dengan sabun, memakai masker merupakan salah satu bentuk pencegahan tertularnya virus corona Covid-19 dari orang lain.
Sayangnya, masih ada sekelompok warga yang tidak melakukannya. Padahal, sebuah studi baru membuktikan bahwa memakai masker memang dapat mengurangi penularan virus secara signifikan.
Berdasarkan eksperimen oleh tim Hong Kong menemukan tingkat penularan virus corona melalui tetesan pernapasan atau partikel di udara turun sebanyak 75 persen ketika masker bedah dipakai (Kwok-yung, Yuen; 2020).
Menurut penelitian Dr. Yuen Kwok-yung, menggunakan masker mulut dengan benar memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan, di antaranya:
1. Menghindari paparan polusi udara; Asap dari kendaraan bermotor, pabrik, rokok, dan debu, adalah beberapa jenis polusi udara yang bisa ditemukan setiap harinya. Nah, paparan polusi ini dapat memengaruhi kinerja paru-paru serta meningkatkan risiko terserang penyakit pernapasan seperti asma dan PPOK, penyakit jantung, dan kelahiran prematur.
Bagi masyarakat yang tinggal di daerah berpolusi tinggi, ini adalah alasan utama untuk memakai masker mulut ketika keluar rumah. Masker, terutama masker N95, bisa menyaring udara yang kotor sebelum terhirup oleh hidung.
2. Melindungi wajah dari efek negatif sinar matahari dan polusi; Alasan memakai masker mulut yang tidak kalah penting adalah untuk melindungi sebagian kulit wajah dari efek negatif polusi udara dan paparan sinar matahari.
Paparan sinar matahari dan polusi udara yang berkepanjangan dan berulang diduga dapat menyebabkan penuaan dini dan peningkatan risiko kekambuhan eksim, jerawat, flek hitam, hingga kanker kulit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H