Sudah bukan hal asing lagi melihat bintang-bintang luar negri dalam pertelevisian Indonesia. Beberapa diantaranya seperti bintang Kpop dan bintang sepak bola yang bisa kita lihat baik dalam iklan, acara music untuk mempromosikan suatu aplikasi ataupun dalam bentuk drama dan film yang kerap kali ditampilkan di televisi. Hal ini tentu saja sejalur dengan meningkatnya kecintaan masyarakat kepada idola luar negeri sehingga pihak pertelevisian melihat itu sebagai peluang untuk menaikan rating. Dibalik itu tentu saja ada hal yang perlu dikhawatirkan contohnya adalah rasa nasionalisme yang pelan-pelan akan mulai memudar seiring lebih banyaknya artis luar negeri yang ditampilkan dalam pertelevisian Indonesia.Â
      Bukan hal baru lagi jika saat ini lebih banyak masyarakat yang menggilai idola luar negeri. Contohnya saja dalam artikel yang ditulis oleh Amyar (2015) menyebutkan bahwa Indonesia merupakan peringkat pertama penggemar Klub Chelsea, dari 20 juta penggemar Chelsea di facebook 2 juta diantaranya adalah Orang Indonesia. Kemungkinan hal ini yang menyebabkan salah satu perusahaan deodorant membuat para pemain Chelsea menjadi brand ambassador mereka dan menjadikannya bintang iklan ditelevisi. Contoh lainnya bisa dilihat dari artikel Reditya (2021) yang menuliskan jika  Indonesia menempati urutan pertama sebagai negara dengan jumlah twit Kpop terbanyak sepanjang tahun 2020. Pada acara pertelevisian pun bisa dilihat jika kemunculan artis Kpop ditelevisi semakin banyak seperti menjadi guest star di beberapa penghelatan acara besar stasiun televisi, selain menjadi guest star, banyak artis Kpop yang menjadi brand ambassador perusahaan start up di Indonesia contohnya BTS yang menjadi salah satu brand ambassador start up terbesar di Indonesia. Antusiasme masyarakat terhadap artis luar negeri yang mendorong perusahaan perusahaan besar di Indonesia untuk menggaet artis luar negeri untuk mendorong angka penjualan.
      Selain Idola manusia yang sangat tinggi di Indonesia, idola yang bukan manusia pun sangat tinggi peminatnya, seperti contohnya Animasi Upin Ipin yang di tayangkan di salah satu stasiun televisi terbesar di Indonesia, bahkan menurut artikel yang ditulis oleh TribunPalu.com, rating Upin Ipin mengalahkan rating sinetron Indonesia, selain kartun Malaysia tersebut yang banyak diminanti oleh masyarakat Indonesia, animasi jepang pun tidak kalah melejit di kalangan muda masyarakat Indonesia, banyak stasiun stasiun televisi di Indonesia yang menayangkan animasi jepang. Banyak perusahaan perusahaan yang menggunakan media animasi bergaya jepang untuk iklan mereka. Padahal sayang sekali akhir-akhir ini Indonesia mempunyai M m kartun yang kualitasnya tidak jauh beda dengan upin dan ipin contohnya saja Nusa dan Rara.
      Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan jika banyaknya masyarakat yang mengidolakan baik artis, atlet ataupun kartun mendorong pihak pertelevisian untuk banyak menampilkan idola luar negeri. Hal ini cukup membuat khawatir karena sebenarnya banyak artis dalam negri sendiri yang tidak kalah bagus dan mampu untuk menjadi bintang iklan ataupun brand ambassador suatu produk. Ditakutkan kedepannya jika pertelevisian terus menampilkan idola ataupun acara luar negeri bisa menurunkan rasa nasionalisme
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H