Dusun Rejopuro, Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi menyimpan potensi alam. Potensi alam tersebut salah satunya yaitu sumber mata air. Sumber mata air ini dikembangkan masyarakat desa setempat untuk tempat wisata, salah satunya adalah Wisata Jopuro.Â
Sebelumnya, lokasi wisata Jopuro ini hanyalah tempat mandi sapi. Lokasi tersebut kemudian dikembangkan oleh Pak Samuel menjadi destinasi wisata. Wisata Jopuro menyuguhkan tempat rekreasi seperti wahana kolam renang yang bernuansa alam.Â
Wisata Jopuro dengan konsep pemandian alam ini sering dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun luar daerah (Indonesiapos, 2020). Peneliti memilih wisata Jopuro sebagai tempat penelitian karena berdasarkan wawancara dengan Pak Untung pada 23 Juni 2021, tempat wisata Jopuro merupakan tempat wisata yang paling banyak diminati oleh wisatawan dari tempat wisata lain di Desa Kampunganyar.Â
Selain itu, letak wisata Jopuro yang berada di kaki Gunung Ijen memudahkan wisatawan dalam dan luar negeri mengetahui keberadaan tempat wisata tersebut. Kondisi ini dapat menstimulus wisatawan untuk singgah terlebih dahulu di wisata Jopuro sebelum melanjutkan perjalanan ke tempat wisata Gunung Ijen (Detik.com, 2019).
Menurut Pak Samuel selaku perintis dari wisata Jopuro, keberadaan edukasi sejarah wisata Jopuro akan membuat pengunjung mengetahui sejarah perkembangan Jopuro sejak awal sampai sekarang. Edukasi sejarah wisata Jopuro dapat memandu wisatawan mengetahui sejarah dan budaya yang terdapat di wisata Jopuro.Â
Selain itu, keberadaan edukasi sejarah wisata Jopuro akan membuat tempat wisata ini berbeda dengan tempat wisata lainnya. Sayangnya, wisata Jopuro belum melakukan inovasi di bidang edukasi sejarah sehingga sebagian besar wisatawan yang berkunjung ke Jopuro tidak mengetahui sejarah dan budaya wisata Jopuro.Â
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang membuat suatu inovasi yang membuat wisata Jopuro berbeda dengan wisata lainnya. Inovasi yang dilakukan berupa pengembangan Banfory (Banner Infographic History) sejarah wisata Jopuro 2018-2021.
Inovasi ini dilakukan oleh mahasiwa Universitas Negeri Malang dengan merekonstruksi sejarah wisata Jopuro 2018-2021. Untuk dapat merekontruksi sejarah Jopuro, mahasiswa Universitas Negeri Malang melakukan observasi dan wawancara dengan pendiri dan pengurus wisata Jopuro. Observasi terhadap wisata Jopuro dilakukan pada tanggal 24 Juni 2021 dengan mengunjung wisata Jopuro. Selanjutnya, mahasiswa Universitas Negeri Malang melakukan wawancara dengan pendiri dan pengurus wisata Jopuro seperti Pak Samuel, Pak Joko, Pak Ayis, Pak Arman, dan Pak Hadi. Kegiatan wawancara tersebut dilaksanakan pada tanggal 24 Juni, 27 Juni, dan 30 Juni 2021.