Resep timnas eFootball perlu diadaptasi oleh timnas sepakbola agar lolos dan siapa tahu bisa ketularan jadi juara dunia juga ya kan. Dukung Timnas Piala Dunia 2026.
Timnas Sepakbola Indonesia bersiap melanjutkan perjuangan pada kualifikasi menuju Piala Dunia 2026. Timnas di bawah asuhan pelatih baru Patrick Kluivert tentu ingin menjadikan pertandingan melawan Australia dan Bahrain di bulan Ramadhan ini tetap berada pada trend positif, seperti ketika masih dilatih Coach STY. Apalagi amunisi pemain timnas baru saja ketambahan tiga pemain yang diharapkan mampu mengangkat performa timnas merah putih.
Mengapa timnas sepakbola perlu belajar dari timnas eFootball?
Coba intip pertandingan timnas eFootball Indonesia yang dimainkan oleh Elga Cahya, Rizky Faidan, dan M Akbar Paudie saat semifinal melawan Turki dan final melawan Brazil. Squad timnas eFootball Indonesia menurunkan susunan pemain yang tak beda jauh dengan materi pemain timnas sepakbola Indonesia. Ada nama-nama seperti Tom Haye, Ragnar Oratmangoen, Ricky Kambuaya, Marselino Ferdinan, Rizky Ridho, Ernando dan lainnya. Dengan formasi timnas yang dihuni pemain-pemain tersebut, gaya dan pola permainannya tak beda jauh dengan timnas sepakbola kita selama ini. Umpan-umpan panjang, menyerang dari sayap, gocak-gocek dan tak jarang kurang akurat umpan-umpannya pun terpampang di laga timnas eFootball Indonesia.
Di sisi lawan, timnas Brazil juga memasang nama-nama pemain seperti Neymar, Marquinhos, Richarlison dkk dengan permainan ala Samba-nya. Gaya bermain dengan gaya yang berbeda tersaji di laga final. Dominasi Brazil sempat menggoyahkan permainan timnas Indonesia yang membuat gol di awal pertandingan. Namun, semangat juang dan kegigihan akhirnya mampu membuat comeback hingga mempermalukan Brazil.
Alhasil, timnas Indonesia resmi menjadi juara dunia di Piala Dunia eFootball 2024 usai mengalahkan Brasil di final yang berlangsung pada Kamis, 12 Desember 2024 lalu. Kala itu, bermain di Riyadh, Arab Saudi, Timnas Indonesia yang diperkuat Elga Cahya, Rizky Faidan, dan M Akbar Paudie sukses menciptakan sejarah baru. Gelar tersebut merupakan raihan pertama Timnas Indonesia dalam turnamen eSports yang digelar oleh FIFA, yaitu gelar juara dunia. Perlu diketahui tim eSports Indonesia menjadi juara dunia di game eFootball khusus konsol. Mereka pun sukses mencetak sejarah usai mengalahkan Brasil dengan luar biasa di final. Bagaimana tidak, Timnas Indonesia sukses mengalahkan Brasil dengan skor 2-0, dengan rincian menang 2-1 di leg pertama dan menang dengan skor yang sama, 2-1 di leg kedua. Sebelumnya, pada laga semifinal yang berlangsung pada Rabu 11 Desember 2024, Timnas Indonesia menang 5-4 atas Turki di laga leg I. Kemudian, pada laga leg II, skuad Garuda menang telak 5-1. Tentunya gelar juara itu semakin membuktikan Indonesia semakin diperhitungkan di dunia esport.
Keberhasilan timnas eFootball ini layak dijadikan inspirasi bagi timnas sepakbola Indonesia yang sebentar lagi akan memainkan pertandingan melawan Australia, kemudian Bahrain, dilanjutkan nanti melawan China dan Jepang. Semoga semua sisa pertandingan ronde ketiga kualifikasi piala dunia 2026 di grup C ini dapat dimenangkan, sehingga mampu meloloskan timnas sepakbola Indonesia di piala dunia, syukur-syukur bisa jadi juara dunia juga.
Pelajaran Dari Timnas eFootball
Tim pelatih timnas sepakbola yang banyak sekali jumlahnya seharusnya dapat mengambil banyak pelajaran dari pola permainan tim yang tergambar dalam duel final eFottball 2024. Pada game 1 Grand Final, Indonesia tertinggal dalam kurun waktu yang lama, sejak awal pertandingan. Meski dalam tekanan, beberapa kali percobaan sempat ditampilkan pemain Indonesia dan banyak peluang yang terbuang sia-sia. Comeback terjadi setelah pada menit 86 Tom Haye mengirim umpan dari tendangan pojok tidak langsung mengarah ke gawang. Hingga Egy yang berada di luar kota pinalti memperoleh bola liar, dengan gaya menggocek bola dengan kaki kirinya, Egy berhasil memanfaatkan peluang dengan mengirim bola ke ruang kosong di sisi kanan gawang Brazil.
Gol balasan itu mendongkrak tinggi semangat para pemain timnas Indonesia. Dan di menit 90 petaka mendatangi Brazil. Sebuah serangan spartan di menit-menit akhir yang melibatkan banyak pemain, berujung pada saat Egy mengirim bola manja yang berhasil disundul Sananta hingga menjebol gawang Brazil.
Timnas sepakbola Indonesia harus mengakui bahwa materi pemainnya belum jago-jago banget. Terbukti tak banyak pemain yang bukan pemain inti di klubnya. Bahkan klubnya pun juga bukan termasuk papan atas. Oleh karenanya, coach Patrick harus melatih kolektivitas dan mengasah semangat juang para pemain, seperti tergambar pada semangat pemain eFootbal yang akhirnya dapat mempecundangi Brazil. Itu kiranya yang perlu dilakukan dengan minimnya persiapan untuk menghadapi Australia di kandangnya.