Saat menulis ini, aku baru saja menonton video viral tentang remaja di Cilacap yang menghajar teman sekolahnya. Jelas emosiku bergejolak melihat kelakuan jahat pelajar sekolah yang masih berseragam itu pada temannya. Emosi ini mungkin karena aku berada di posisi sebagai orang tua yang memiliki anak usia sekolah. Terbayang bagaimana perasaan orang tua yang anaknya diperlakukan seperti itu dan melihatnya divideo. Rasanya ingin mendatangi pelajar kriminal itu, dan bertanya, "Belajar dari siapa sehingga kamu tega berlaku keji seperti itu?"
Di hari-hari ini, saat kita umat Muslim sedang memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, dimana Maulid Nabi ini kita jadikan momentum untuk mengenang jasa dan ajaran beliau. Bukan perayaan yang hendak kita kedepankan disini, namun kita sebaiknya  menjadikan teladan Sang Rasul sebagai petunjuk bagi kehidupan di dunia ini.
Melalui momen ini, ingin rasanya aku mengajak kita semua meneladani satu saja sifat dan kepribadian Rasulullah, yaitu sabar. Aku mulai dari diri sendiri, untuk bersabar menekan emosi dan tidak ikut netijen lain yang menyerbu sosmed si pelajar yang kini telah diproses hukum itu. Lalu, kepada orang tua dari si murid yang jadi korban, kumohonkan untuk tetap sabar, hingga Inshaa Allah kelak akan mendapatkan kebaikan di hari akhir. Dan kepada netijen khususnya, bangsa Indonesia umumnya, aku mengajak untuk sesaat saja bersabar, biarlah proses hukum berjalan. Semoga dari proses hukum yang adil, kelak dapat menumbuhkan efek jera, sehingga di kemudian hari tak ada lagi perundungan seperti yang kutonton di video viral itu.Â
Jelas kita tak menyangsikan bahwa Rasulullah adalah manusia pilihan yang telah lulus dari berbagai ujian kesabaran. Banyak sekali teladan dan kisah hidup Nabi Muhammad yang telah kita baca, kita kaji, dan mungkin telah berulangkali kita dengar dari berbagai ceramah tentang sifat sabar Rasulullah. Diantara banyak kisah beliau, satu kisah yaitu terkait dengan seorang pengemis Yahudi buta adalah yang paling melekat dalam ingatan. Betapa berkat kesabaran dan keikhlasan beliau yang berbuah Ridha Allah SWT, Â menghantarkan pengemis yang tiap saat memaki, memfitnah itu pun akhirnya bersyahadat.
Teladan ini tentu bertolak belakang dengan perilaku siswa yang ada di video viral itu. Penulis yakin, andaikan si korban memiliki kesalahan tentu tak sebanding dengan perlakuan pengemis buta itu pada Rasulullah. Makanya perlu sekali lagi dipertanyakan, pada siapa dia mencari tauladan. Adakah perilaku perundungan pelajar itu meniru kita, para orang dewasa, atau karena selama ini kita permisif terhadap perilaku kasar yang dipertontonkan pada anak-anak kita. Sungguh ini sangat memprihatinkan.
Sabar, memang hanya satu kata yang tampaknya biasa, namun karena keutamaannya, bukan hanya Rasulullah saja yang telah banyak sekali memberi anjuran serta teladan, bahkan Allah SWT pun menjadikannya sifat mulia.
Kita sadar bahwa untuk menjadi manusia yang sabar itu tidak mudah, karena selalu ada ujiannya. Kita tidak perlu membeli sabar, jelas tidak ada yang menjualnya. Untuk menjadi sabar, kita tinggal mencari teladan dari Nabi Muhammad yang bisa kita peroleh secara gratis. Tinggal kita terus belajar, mencoba, dan berusaha. Apabila berhasil, tentu saja akan banyak sekali keutamaan yang kita peroleh, baik di dunia maupun di akherat kelak.Â
Nah, sembari kita belajar dan berusaha, berikut ini penulis catatkan beberapa keutamaan dari sabar yang bersumber dari Rasulullah, semoga bisa menjadi bekal bagi kita semua.
1. Â Sabar adalah bentuk rasa syukur kita pada Allah SWT.
2. Apabila bisa bersabar, kita akan menjadi manusia yang dicintai Allah SWT, akan mendapatkan Ridho dari Allah SWT, akan mendapat Taufiq dari Allah SWT, serta Allah menjanjikan kebaikan bagi hamba-Nya yang bersabar.
3. Bahkan, Nabi Muhammad SAW menjanjikan kita akan bisa bertemu dengan beliau apabila mampu menjadi pengikutnya yang sabar.