Mohon tunggu...
sichanang
sichanang Mohon Tunggu... Lainnya - Gak perlu ucapan terimakasih atas pelaksanaan tugas!

Penulis. Pernah cantumin pekerjaan 'penulis' di ktp tapi diganti sama pak RT. Blog pribadi : http://sichanang.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sedih, Anakku Takut Pelajaran Agama

22 Agustus 2023   20:51 Diperbarui: 22 Agustus 2023   21:25 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : koleksi pribadi sichanang

Awalnya aku kurang memahami keluhan anakku. Tapi setelah beberapa minggu, tiap menjelang hari esoknya ada pelajaran agama, malam sebelumnya anakku mengeluhkan hal yang hampir sama. Sekali bilang males sekolah karena besok pelajaran agama. 

Lain kali, bilang kurang semangat belajar malam ini karena besok pelajaran agama. Minggu depannya lagi bilang, bisa gak sih kalau gak pake ada pelajaran agama. Dan puncaknya, anakku sangat girang saat hari seharusnya ada pelajaran agama jatuh di tanggal merah dan sekolah libur. Semula sedih, lalu sempat bingung, dan akhirnya merasa perlu ada tindakan. 

Sedihnya, kejadian ini agak jarang terjadi, karena sepengetahuanku pelajaran yang gak disuka itu biasanya matematika atau bahasa Inggris. Tapi kenapa ini gak suka pelajaran agama. Aneh dan membingungkan. Karenanya aku merasa perlu berbuat sesuatu untuk mengatasi keluhan anakku ini. Termasuk juga melakukan kelola emosi anak ku. 

Tindakan pertama yang kulakukan adalah mengajak anakku bicara. Kugali melalui beberapa pertanyaan. Apa alasannya tidak suka pelajaran agama? Hasilnya, ternyata ketidaksukaannya pada pelajaran agama karena bu gurunya galak. 

Lalu kutanya lagi, kenapa bu gurunya galak? Jawabannya, enggak tahu. Kutanya lagi, dia dan teman-temannya nakal gak kalau di kelas, sehingga bu guru jadi suka marah-marah? jawabnya, iya ada temannya yang nakal, lalu dimarahi. 

Dan, saat kutanya, apa anakku pernah dimarahi bu guru agama itu? Dijawabnya, enggak pernah, tapi dia takut dimarahi. Kesimpulan sementaraku, jadi sebenarnya anakku bukan tidak suka pelajaran agamanya. Anakku tidak suka pelajaran agama karena gurunya galak.

Spontan di kepalaku muncul pertanyaan-pertanyaan. Kenapa guru agama perlu jadi galak? Kenapa pula belajar agama harus dengan cara galak atau menakutkan?

Langkah berikutnya, aku besarkan hati anakku. Kubilang, kalau tidak melakukan salah dan tidak nakal, jangan takut dimarahi. Selanjutnya, aku bilang, dia kan bisa mengaji, selain itu juga di sore hari belajar di TPA, sehingga banyak pelajaran di sekolah yang sudah diterimanya di TPA. 

Bahkan, di TPA itu anakku sering ditunjuk dan mengajukan diri jadi imam sholat Ashar. Bahkan sudah pernah ikut lomba adzan. Semua itu kusarankan jadi modal kemampuan dalam mengikuti pelajaran agama di sekolah. Dan dari segi nilai, juga tidak buruk hasil prestasi belajarnya. 

Hasilnya, belakangan anakku sudah tidak mengeluh lagi. Namun sebagai kontrol, aku tetap mengajaknya ngobrol dan bertanya, apa masih tidak suka belajar agama di sekolah. Jawabannya, sekarang agak biasa tapi masih kurang suka. Alasannya tetap karena bu gurunya galak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun