Mohon tunggu...
Challene Harijanto
Challene Harijanto Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Halo! Saya adalah pelajar dari SMA Citra Berkat Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apa Benar Mie Instan Menyebabkan Usus Buntu?

28 Agustus 2024   12:00 Diperbarui: 28 Agustus 2024   12:04 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Konsumsi mie instan di Indonesia tidak pernah istirahat, dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan yang signifikan. Berdasarkan data World Instant Noodles Association (dalam Annur, 2023) menunjukan konsumsi mie instan di Indonesia tahun 2019 hanya 12,52 miliar bungkus. Namun, meningkat 13,89% pada tahun 2022 di angka 14,26 miliar bungkus. Tidak bisa dipungkiri, mie instan adalah makanan yang mudah dinikmati karena rasanya yang enak, praktis dan harganya yang ramah di kantong namun perlu diingat bahwa semua yang berlebihan memiliki dampak buruk. 

Sedang viral di sosial media terkait kasus usus buntu pada anak mudah yang diduga disebabkan oleh mie instan. Penyakit usus buntu atau apendisitis merupakan salah satu penyakit yang kerap terjadi pada masyarakat Indonesia. Orang tua Indonesia juga sering melarang anak-anak memakan mie instan terlalu sering karena hal ini. Namun apakah desas-desus mie instan dapat menyebabkan usus buntu benar?

Kandungan mie instan sendiri penuh karbohidrat dan kurang protein. Hanya dalam semangkuk mie instan mengandung sekitar 8 gram protein, 45 gram karbohidrat, 15 gram lemak dan hanya sedikit protein dan vitamin. Terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat namun sedikit asupan nutrisi dapat menyebabkan berbagai macam risiko pada tubuh. Akibat dari terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat tidak terlihat langsung, awal mula dilihat dari pola makan yang tidak teratur karena tubuh akan terus menginginkan asupan gula, lebih cepat lapar dan mengantuk. Jika diteruskan dapat menyebabkan diabetes hingga penyakit jantung karena kolesterol jahat yang meningkat.

Namun bagaimana mie instan dapat menyebabkan usus buntu? Mie instan membutuhkan waktu 1 hingga 2 hari untuk tercerna dengan sempurna. Hal ini karena mie instan melalui proses pengawetan dengan zat TBHQ (tertiary-butyl hydroquinone) yang membutuhkan waktu lama untuk dicerna, menurut Siloam Hospitals (2023). Karena mie instan membutuhkan waktu yang lama untuk dicerna, apabila memakannya secara terus menerus maka dapat menyebabkan penumpukan pada usus. Penumpukan ini membuat usus semakin susah dalam mencerna. Hal ini dapat menyebabkan penyakit seperti sembelit hingga usus bocor. Tidak hanya itu, pemaparan usus pada zat pengawet yang terlalu lama dapat menurunkan fungsi usus dalam menyerap nutrisi. 

Karena itu, mie instan tidak boleh dimakan terlalu sering. Saran mengkonsumsi mie instan hanya 1-2 bungkus per minggu, namun akan lebih baik apabila hanya dikonsumsi 1-2 bungkus per bulan. Saat mengkonsumsi mie instan tambahkan sayuran, telur dan sumber protein hewani seperti ayam agar dapat menyeimbangkan gizi pada makanan. Pilihlah mie instan dengan kadar natrium rendah yang dapat dilihat di kemasan mie instan. Saat memasak mie instan, jangan gunakan seluruh bumbu dari mie instan namun hanya sebagian dan mengurangi porsi. Dengan mengikuti saran penyajian mie instan yang baik dan mengurangi jumlah konsumsi mie instan, dapat mengurangi risiko penyakit usus buntu dan penyakit lainnya.

Mie instan, meski praktis dan enak, sebaiknya dikonsumsi dengan bijak. Konsumsi yang berlebihan dapat menyebabkan penumpukan pada usus, yang membuat usus bekerja lebih keras dan menimbulkan gangguan pada pencernaan. Selain itu, kandungan karbohidrat yang tinggi dan nutrisi yang kurang seimbang dapat memicu berbagai masalah kesehatan lainnya. Mengurangi frekuensi konsumsi mie instan sangat dianjurkan untuk menjaga keseimbangan gizi dan kesehatan tubuh.  Apabila memakan mie instan, ikuti saran penyajian yang lebih sehat. Jangan hanya memikirkan kenikmatan sesaat, karena kesehatan akan selalu lebih berharga. Kesadaran akan bahaya konsumsi berlebihan dan cara penyajian yang lebih sehat adalah langkah penting untuk mencegah penyakit karena mie instan.

Sumber referensi:

Annur, C. M. 2023. Jumlah Konsumsi Mi Instan di Indonesia Meroket Semenjak Pandemi Covid-19. Diperpleh 8 Agustus 2024, dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/05/25/jumlah-konsumsi-mi-instan-di-indonesia-meroket-semenjak-pandemi-covid-19

Siloam Hospital. 2023. 7 Bahaya Makan Mie Instan Berlebihan bagi Kesehatan. Diperoleh 8 Agustus 2024, dari https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/bahaya-makan-mie-instan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun