Mohon tunggu...
Chalimatus Sadiyyah
Chalimatus Sadiyyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Si Penyuka Senja dan Teh Anget

https://lenterachals.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malam Rindu

24 Juli 2023   15:38 Diperbarui: 24 Juli 2023   15:39 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setitik hujan semakin menyeringai cahaya malam
Menyelimuti dua insan di lakuna kala waktu memejam
Semakin malam semakin gemulai, romatisme kian memulai
Dalam sukma atma kami membelenggu
Untukmu malam ini kukerahkan segala curahanku

Resah sekali
Tentang apa yang aku fikirkan dengan jiwa palapa ini
Kian tak bergeming menembus rusukku
Bahkan hingga akhir Juni ria ini engkau masih memenuhi hati
Tak percaya jika hari ini kau akan pergi ke Italy
Mengapa kau memilih musim panas ini? apakah kau ingat tentang janji hati?
Tahun lalu kau pencetus dengan janji antara kami

Hubungan kami seakan berubah
Long distance relationship melekat padaku
Tak ada lagi dua atma beradu
Saling menyapa di alat canggih menurutmu
Bertemu, bersuka, bersedih, hilang rasanya jika jauh darimu
Ku kira malam itu berakhir sendu
Nyatanya mustahil meninggalkanmu
Rasa acuhmu seakan mempererat jeratan iblis di lubuk hatiku

Malam minggu kudatangi taman belakang SMP kami
Terlihat sejauh ini tempat duduk semakin menyurut sejak kami bertemu
Ku iri pada mereka berkelabu dengan siapapun itu
Namun banyak pula mereka terjebak secara individu
Kulihat bintang menyinari bersama bulan diarungi langit semesta-Mu
Berhias diri, bersorak, mengingatkanku padamu akan malam itu
Mengingat jelas cantiknya indurasmi hadir di kegelapan jiwa kami

Rindu
Satu kata yang membuat kisah duniawi semakin tak terarah
2 tahun berlalu, kabar burung yang kutangkap tentangmu
Hari itu, Sabtu tepat ulang tahunku
Rasa ini kian megusik akan tentangmu hingga harus menemuimu
Sempurna sekali kawan barumu menggantikanku di lakuna yang kau siapkan
Melihat detail secara perlahan bahwa itu memang dirimu
Semakin malam kau bersimbah darah dengan hubungan barumu
Semakin sempit relung hatiku, menggebrak segala kenangan bersamamu

Malam di Hari Minggu
Tak kusangka akan kelabu
Membalas segala dendam yang kututup kembali akan sensasimu
Bersama dengan catatan terakhirku
Akhir seluruh hidupku
Terima kasih, penipu waktu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun