Mohon tunggu...
Chalda Aliya
Chalda Aliya Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Mahasiswa teladan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tren Wisata Halal

28 Oktober 2019   13:01 Diperbarui: 28 Oktober 2019   13:08 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Halal lifestyle atau gaya hidup halal adalah istilah yang akrab terdengar di telinga kita dewasa ini.  Yaitu sebuah gaya hidup yang menjadi tren di dunia karena diterapkan diberbagai belahan dunia.  Tidak hanya negara muslim, negara mayoritas non muslim pun berusaha menerapkan gaya hidup halal. Hal ini menunjukkan bahwa dunia merespon posistif terhadap suatu system yang berbasis syariat Islam. Semakin berkembangnya gaya hidup hala di dunia, penerimaan dunia akan Islam diperkirakan meningkat seiring peningkatan jumlah penganutnya.

Data dari The Feature of World Religions and PEW Research Center (2017) memperkirakan Islam mengalami peningkatan jumlah penganutnya pada tahun 2050 menjadi sekitar 2,7 milyar. Berkembangnya hala lifestyle atau gaya hidup hala di dunia ini membuka peluang besar bagi perkembangan industry terkait. Selain itu, semakin bertambahnya jumlah muslim di dunia juga memberikan peluang pasar lebih besar bagi pelaku usaha atau industry untuk menyambut tren gaya hidup halal.

Infrastruktur Halal Lifestyle

Gaya hidup halal menjadi tren karena pilihan masyarakat kini telah bergeser dari produk dan pangan murah serta sehat menjadi produk dan pangan aman sehat dan halal karena terjamin secara syaariah dan diyakini lebih berkah. Masyarakat non muslim pun ikut menerapkan gaya hidup ini kaena dinilai memiliki banyak manfaat positif daripada produk dan pangan non halal. Maraknya tren gaya hidup halal ini membuka peluang bagi banyak sector bisnis baru.  Negara-negara di dunia temasuk negara non muslim ikut berlomba--lomba mengembangkan pasar industry gaya hidup halal ini.

Mereka serius menciptakan regulasi dan infrastuktur untuk mendukung industri gaya hidup halal. Salah satu contoh adanya tren hidup halal adalah mulai banyaknya restoran halal di negara non muslim. Hal ini membuat muslim diseluruh dunia tidak sungkan untuk mengunjungi negara tersebut karena salah satu pertimbangan kunjungan ke daerah lain adalah tentang kesulitan mencari produk pangan halal.  Bagi negara tersebut, hal ini memberikan dampak ekonomi yang cukup signifikan karea sector bisnis baru menjadi berkembang dan tingkat kunjungan warga negara asing semakin tinggi berdampak terhadap peningkatan penerimaan devisa negara.

Memiliki angka tinggi dalam jumlah penduduk yang menganut agama Islam membuat Indonesia menjadi salah satu negara pelopor gaya hidup halal.  Indonesia harus mampu menjadi negara pengekspor produk dan pangan halal ke dunia. Jumlah penduduk penganut agama Islam adalah 209,1 juta atau 87,2% dari total jumlah penduduk. Dengan jumlah penduduk penganut agama Islam yang cukup tinggi, Indonesia memiliki pasar besar untuk mengembangkan tren gaya hidup halal di berbagai sector. Beberapa sector yang bisa dikembangkan adalah makanan, keuangan syariah, fashion, wisata, kosmetik, pendidikan, obat-obatan , perawatan kesehatan dan eni budaya.

Pasca Dicabutnya Kewenangan MUI

Sektor kehalalan makanan, kosmetik dan obat dibuktikan dengan sertifikasi halal dari MUI yang menyatakan bahwa makanan tersebut diolah dari bahan yang halal. Hal ini menjamin kualitas makanan tersebut sehat dan layak secara  Syariah.  Sektor keuangan syariah dipelopori oleh Bank Muamalat yang didirikan atas ininsial MUI (Majelis Ulama Indonesia) dan beberapa pengusaha. Bank ini didirikan pada tahun 1991dan mulai beroperasi pada tahun 1992. Pada krisis moneter tahun 1998, Bank Muamalat termasuk Bank yang masih tegak berdiri.

Hal ini mengherankan dunia perbankan. System syariah dianggap cukup aman bertahan saat krisis sehingga kemudian muncul bank-bank syariah yang diawali oleh Bank Syariah Mandiri pada tahun 1999. Dalam dunia fashion di Indonesia, saat ini jilbab bukan hanya sekedar symbol atas kewajiban karena agama namun menjadi sebuah budaya.  Kita dengan mudah menemukan pengguna jilbab dengan berbagai macam jenis di setiap sudut kota di Indonesia.

Terlebih lagi 3 tahun ini sedang tren gaya jilbab terbaru yaitu jilbab syar'i.  Yaitu penggunan jilbab yang lebih sesuai dengan aturaan Islam karena memanjang menutup dada dan punggung.  Dalam dunia pendidikan, berkembang jaringan Sekolah Islam Terpadu yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan pembentukan moral anak didik. Dalam dunia wisata, saat ini mulai banyak hotel syariah didirikan.  Yaitu hotel yang menawarkan akomodasi nyaman, syari dan hanya menyediakan makanan dan minuman halal.

Penutup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun