"Disini boleh mengkritik (tokoh) siapa saja asalkan jangan Fatin, itulah hukum yang berlaku di Kompasiana (khususnya kanal hiburan dengan sub kanal Musik)" ungkapan sejenis ini beberapa kali saya baca dari kompasianer yang dicap haters oleh Fatinistic. Host Acara Talk Show Dianggap Membuat 'Jebakan Betmen' Ketika Fatin muncul di acara salah satu stasiun TV bertajuk ‘Serasi’ beberapa saat yang lalu, Fatinistic menyoal isi pertanyaan host yang mereka nilai "sangat jauh dari nilai-nilai pembelajaran moral", seperti pertanyaan ‘16 tahun kok bisa jadi juara XFI?’, Lebih lanjut dalam acara tersebut ketika membahas tentang hubungan Fatin dengan Mikha finalis XFI , sang host dituduh telah membuat ‘jebakan betmen’ lagi dengan pertanyaan yang diajukannya tentang hubungan keduanya, katanya 'miris' mendengar pertanyaan hostnya. Kata mereka 'hostnya tidak cerdas', emang host acara talk show mana yang cerdas ? Soimah (Show Imah), Tukul (Bukan Empat Mata), Ayu Dewi (Kemayu), Deddy Cobuzier (Hitam Putih), atau sapa? saya sendiri kurang tahu. saya sendiri gak tahu apa yang harus ditanyakan oleh hostnya, ntar kalo nanya "Lupa lirik kok bisa ya?" ntar mereka malah lebih 'meradang' lagi.. Di Acara bertajuk Hitam Putih yang disiarkan sebuah TV swasta lalu, fatinistic juga mempermasalahkan host Deddy Cobuzer ketika mewawancarai Fatin. berikut salah satu contohnya, sedikit kutipannya yang saya ambil dari blog fatinistic : "Hari ini tanggal 28-mei-2013, FATIN dan Novita juga mika Diundang di acara HITAM PUTIH, dimana Pembawa acaranya Dedy Corbuzier (GONDOL beragama KRISTEN), COBA ANDA PUTAR REKAMANNYA ATAU SEBAGIAN DARI ANDA MELIHAT SENDIRI ACARA HITAM PUTIH PADA TANGGAL 28 MEI 2013, ACARA TERSEBUT MENURUT PANDANGAN SAYA SANGAT MENYUDUTKAN FATIN SHIDQIA LUBIS YANG NOTA BENEnya Islam dan Berjilbab, TENTU SAYA TIDAK HERAN BILA FATIN DI SUDUTKAN, KARENA ACARA HITAM PUTIH PEMBAWA ACARANYA DEDY BERAGAMA KRISTEN !!!!!! SUMPAH ANDA PERHATIKAN ALUR PEMBICARAANNYA MENGALIR SECARA KASAR SANGAT MENYUDUTKAN ISLAM SECARA HALUS !!!!! Islam ini di Wakili FATIN berjilbab . . . . ." (Astagfirullahal adziim saya tidak kuat membaca kata-katanya yang terkesan 'agak diskriminatif'...) Saya tidak habis pikir, kenapa jika Fatin ditanya soal pacar sang penanya sering dianggap 'menjebak'.. kalau dulu pacaran dan mantannya udah segambreng, terus sehabis XFI dia 'tiba-tiba anti-pacaran' bukannya malah terlihat sebagai "politik pencitraan" atau istilahnya "Jaim" ?? emang kenapa sih kalau Fatin jawab jujur? kenapa tidak diakui saja bahwa 'berjilbab belum tentu kepribadiannya sempurna'? apa karena berjilbab maka dia harus menampilkan imej sebagai 'muslimah yang istiqamah' ???? Ketika Hakim Tobing Disoal Karena "Tidak Terkenal" Beberapa waktu lalu ketika Musisi senior Hakim Tobing mempertanyakan kemenangan kontroversial yang diraih oleh Fatin melalui sistem voting SMS pun, Sontak , Pendapat beliau ini pun oleh Fatinistics dan disoal dengan alasan bahwa beliau itu "tidak terkenal", "gak kenal","profilnya gak ada (di twitter)","di wikipedia gak ada (cari dulu dong baru nyrocos.. hehe masa minta disuapin mulu)", dsb.. bahkan sampai keluar sumpah serapah pada beliau mengatakan "Hakim koplak", "HT otaknya jongkok", dsb.. Padahal pendapat beliau ini juga sejalan dengan Bens sejalan dengan Bens Leo yang mengaku memilih Novita karena teknik vokal dan penguasaan panggungnya lebih bagus "Sesuai namanya, X Factor, yang kita gak duga. Ada gadis umur 16 tahun, berjilbab, mungil tapi punya teknik vokal bagus, kuasai panggung, bahasa Inggrisnya bagus. Kebetulan rivalnya sangat bagus. Saya pilih Novita karena jamnya tinggi namun begitu dibuka ke penonton maka mereka yang nilai," urai Bens Leo. Menurutnya pemenang dari sebuah ajang di televisi agak sulit diuji kualitasnya. Sebab penilaian yang diberikan penonton dan juri tidak selalu sama. Sehingga kerap dinilai tak fair. "Jadi idealnya penilaian ditentukan dalam dua kategori yakni penonton dan juri. Jadi ada pilihan juri dan penonton. Kalau kayak begini ideal akan bertemu. Karena kita sering berbeda. Pemenang pun dapat dua trophy. Kalau mau fair seperti itu," jelasnya kepada Kapanlagi.com, Jumat (8/2). Dia pun menyebut Lomba Cipta Lagu Remaja dan BASF Awards sebagai ajang yang memadukan pilihan juri dan penonton untuk menentukan pemenang. Bila hal ini juga dilakukan pada ajang sejenis maka tak ada lagi pertanyaan dalam benak masyarakat. "Ya meski pun gak mengikuti secara tuntas tapi jadi tanda tanya besar kalau juri komentarnya bagus tapi gak menang. Malah kadang penonton dipermainkan tivi untuk mengirimkan SMS lagi. Kan, semua tahu SMS itu pemasukan uang saat kompetisi berlangsung ketat," urai pengamat musik itu. ********* Dulu juga ketika Anggun bilang Fatin aman karena simpati juga mereka meradang, sampai-sampai mereka bawa-bawa Yohana yang mengidap 'glukoma', Novita Dewi juga dituduh cari simpati dengan nyeritain kisah adeknya, juga nuduh Mikha (kalo ini dapet banyak SMS karena modal tampang kelee bukan simpati), dst. Saya jadi ingat dengan pernyataan Dewa Gilang: "Jika ada yang mengkritik Fatin, maka artikel itu akan disebut sebagai “sampah”, penulisnya diberi penilaian negatif, bahkan yang lebih “horor” adalah menyebut sang penulis sebagai non muslim." Setidaknya kita dapat maklum karena memang kanal musik kompasiana ini kandang rumahnya fatinistic, maka jika anda mengkritik Fatin wajarlah kalo anda akan disambut 'negatif' oleh segerombolan pengidap virus Fatinon (bahkan yang sudah berusia lebih dari 'kepala empat' ikut-ikut mengaku terkena 'virus fatinon').. ketika kita mengatakan kritikan kita lebih baik dibandingkan puja-puji mereka, mereka akan mengklaim bahwa 'Fatinistics sangat sadar' kalau puja puji berlebihan akanmenjerumuskanFatin dan menuduh kritikan kita tidak membangun.. fatinistic mana yang dimaksud?? Disini orang menyinggung Fatin sedikit saja pasti bakal dijelek-jelekan sampai habis, tapi kalo idolanya melakukan kesalahan yang bahkan fatinistic sendiri mengakui itu sebagai ‘kesalahan fatal’ itu pasti tetap dimaklum-maklumi.. kenapa cuman nanya "anak muda kok bisa ya", ini pake dibilang ‘miris’? yah kita bisa maklumi karena memang disini rumah kandangnya...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H