Mohon tunggu...
Chairunisa Rohadi
Chairunisa Rohadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pembelajar

Pencinta cerita penuh romantisme dan perjuangan, sekaligus pengamat sosial yang peduli pada pendidikan dan ekonomi masyarakat grassroot. Saya percaya bahwa Islam bisa menjadi jendela untuk memahami dunia, dan tulisan opini adalah cara saya membagikan sudut pandang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Menyoal Standar Hidup Layak di Indonesia, Sebuah Kemunafikan

7 Desember 2024   12:00 Diperbarui: 7 Desember 2024   12:15 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemenuhan Kebutuhan Dasar

Negara Islam wajib menjamin terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat, seperti sandang, pangan, dan papan. Layanan kesehatan dan pendidikan juga menjadi tanggung jawab negara, sehingga setiap individu dapat mengaksesnya tanpa terkendala biaya.

Penerapan Sistem Islam Secara Kafah

Dengan menerapkan Islam secara menyeluruh yang mengembalikan hukum pada Allah berdasarkan aturan Al-Qur'an dan As-sunnah, negara mampu menciptakan kebijakan yang berpihak pada rakyat, memastikan distribusi kekayaan yang adil, dan menghapus ketimpangan sosial.

Kesejahteraan dalam Sejarah Islam

Khalifah Umar bin Khattab, misalnya, kas negara (baitul mal) digunakan untuk memenuhi kebutuhan rakyat, termasuk memberikan bantuan kepada yang membutuhkan. Bahkan, pada masa tersebut, hampir tidak ditemukan masyarakat miskin karena sistem distribusi kekayaan yang adil dan efisien.

Penetapan standar hidup layak yang tidak mencerminkan kebutuhan riil rakyat adalah cerminan dari kelemahan sistem kapitalisme. Sistem ini gagal memberikan kesejahteraan yang merata dan menjadikan rakyat sebagai prioritas utama. Sebaliknya, Islam menawarkan solusi komprehensif yang berfokus pada kesejahteraan individu per individu melalui pengelolaan sumber daya yang adil dan pemenuhan kebutuhan dasar oleh negara.

Dengan memahami perbedaan mendasar ini, sudah saatnya kita mempertimbangkan sistem Islam sebagai alternatif untuk menciptakan kesejahteraan sejati bagi seluruh rakyat. Wallahu'alam bissawab***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun