Mohon tunggu...
Chairunisa Rohadi
Chairunisa Rohadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pembelajar

Filsuf bagi dirinya, dan advokat bagi dunia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Korupsi Impor Gula: Jangan Hanya Tom Lembong! Seret juga Menteri Lainnya!

3 November 2024   06:52 Diperbarui: 3 November 2024   06:52 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepercayaan masyarakat pada pemerintah sangat tergantung pada komitmen pemerintah dalam menjalankan penegakan hukum yang adil dan konsisten. Pengawasan dan penuntutan terhadap tokoh-tokoh publik harusnya tanpa pandang bulu, sehingga setiap pihak yang diduga terlibat, baik dalam proyek besar atau kebijakan kontroversial, turut diusut secara menyeluruh.

Membunuh Musuh Politik atau Penegakan Hukum yang Benar?

Dalam demokrasi kapitalisme, persepsi publik mudah terdistorsi ketika elit tampak mengendalikan proses hukum untuk membungkam kritik. Tidak heran jika masyarakat mulai berspekulasi bahwa pemerintah tengah berupaya menulis sejarahnya sendiri dengan "membunuh" para musuh politik yang tidak sejalan. Situasi ini membuka wacana, apakah pemerintah berupaya menggunakan mekanisme hukum untuk mengonsolidasikan kekuasaan atau menjaga kepentingan mereka.

Jika elit hanya mengutamakan keuntungan pribadi dan berkolusi demi mengamankan posisi masing-masing, maka pemerintah seolah bermain api. Publik bisa saja menganggap bahwa demokrasi hanya menjadi kendaraan bagi elit untuk melindungi diri dan kekuasaan mereka, bukan alat untuk melayani masyarakat luas.

Kesimpulan: Hukum untuk Semua, Bukan Hanya untuk Segelintir

Penanganan kasus impor gula ini hendaknya menjadi momentum bagi pemerintah untuk mengevaluasi penegakan hukum secara menyeluruh. Jika benar komitmen memberantas korupsi, maka bukan hanya Tom Lembong yang diseret, tetapi juga pihak-pihak lain yang memiliki andil dalam kebijakan-kebijakan yang berpotensi merugikan negara. Keadilan tidak akan bisa dicapai jika pemerintah hanya memilih kasus yang nyaman bagi mereka, sementara kasus besar lainnya tetap tenggelam.

Hanya dengan penegakan hukum yang konsisten dan menyeluruh, Indonesia dapat memulihkan kepercayaan publik dan menghindari spekulasi bahwa pemerintah hanya menjalankan politik kekuasaan yang mengabaikan kepentingan rakyat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun