Mohon tunggu...
Chairumi Tyas
Chairumi Tyas Mohon Tunggu... -

mahasiswa, suka jalan-jalan, baca sambil tiduran

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pagi Hari di Merbabu (posting puisi sebelumnya)

2 Mei 2014   00:48 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:58 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi ini ketika kabut mulai turun dari ketinggian Merbabu,
aku terbangun mendengar suaramu
Tapi hanya di dalam kepalaku
Di luar air begitu menusuk
dan angin yang senyap berembus pelan-pelan.
Membisikkan kata-kata tentang cinta dan kasih sayang
Yang belum pernah kudengar darimu
Aku menunggu sarapan tiba
sambil tetap memikirkanmu
Lalu kukira Tuhan begitu jauh dariku
saat kupikir aku mendekat padanya
Karena Dia tak kunjung mengambil bayang-bayangmu
dari detik-detik hidupku yang begitu biru.
Kita tak pernah membuat janji,
kita tak pernah bertingkah mesra,
kita tak pernah bermanja-manja.
Lalu bagaimana aku bisa jatuh cinta?
(Wekas, 2 April 2011)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun