Mohon tunggu...
Biliton 101
Biliton 101 Mohon Tunggu... -

membaca dan menulis untuk semua

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ibarat "Quick Count", PKS Sementara Unggul

18 Mei 2013   15:22 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:23 1484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Angin segar mulai berhembus dimarkas PKS, ibarat perhitungan quick count pks sementara unggul, Paling tidak PKS dan kadernya sementara dapat bernafas lega setelah menjadi bulan-bulanan di semua media informasi yang ada. Dua stasiun TV nasional jadi gambaran "serangan" terhadap PKS, belum lagi di social media facebook, twitter termasuk di kompasiana ini. Hal ini setelah Mr. Ahmad Fathonah yang membuka kesaksiannya di persidangan perdana jumat(17/5) kemarin menghentak kita semua terutama yang selama ini phobia PKS. Informasi yang dikeluarkan AF dalam persidangan bertolak belakang dengan mainstream media selama ini yang selalu memojokan PKS.Walaupun ini masih tahap awal persidangan namun isu-isu utama yang bergulir dimasyarakat sudah ada gambaran titik terang.

Paling tidak ada beberapa isu yang sudah ada titik terangnya antrara lain ; pertama isu AF adalah kader PKS, ini ditegaskan oleh AF bahwa dia hanya seorang calo proyek bukan kader PKS, kedua isu uang 1M yang dijelaskan AF uang tersebut bukan untuk PKS dan LHI berulang kali menolak pancingan AF tersebut. Ketiga isu pertemuan di Medan, pertemuan ini tidak ada kaitannya dengan impor daging sapi tetapi hanya membahas perbandingan data yang dimiliki mentan dengan pihak AF. Dipastikan oleh mentan tahun 2013 tidak ada impor daging sapi.
persidangan masih akan terus digelar dihari mendatang, publik berharap semoga persidangan dapat mengungkap siapa yang benar dan siapa yang salah dan penegakan hukum dinegara ini dipengaruhi oleh kekuasaan, bilamana ini terjadi maka tunggulah kehancuran bangsa ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun