Terletak di wilayah Pesisir Timur Aceh, Kota Langsa tidak hanya dikenal sebagai daerah dengan ekowisata Mangrovenya saja, namun kota ini juga memiliki beberapa tempat wisata mempesona lainnya, seperti Taman Hutan Kota yang memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
Taman Hutan Kota Langsa merupakan objek ekowisata yang bisa menjadi pilihan favorit bagi para pelancong yang datang, lantaran wisata yang dikenal dengan koleksi flora dan faunanya itu juga berfungsi sebagai paru-paru Kota Langsa dalam mengurangi pemanasan global.
Penulis mencoba mendatangi langsung wisata Taman Hutan Kota yang berada di Gampong Paya Bujok Seulemak Kecamatan Langsa Baro pada Sabtu (17/8/2024) sore, dengan menempuh jarak sekitar 6 kilometer dari pusat kota.
Dengan harga tiket Rp 10 ribu/orang, kita bisa masuk ke dalam Taman Hutan Kota dari sebuah Gerbang Raksasa yang dibangun untuk jalur masuk utama dan selanjutnya pengunjung akan diarahkan memarkirkan kendaraan mereka menurut jenisnya masing-masing, ditempat yang sudah disediakan dengan membayar parkir untuk sepeda motor Rp2000, mobil pribadi Rp5.000 dan Bus Rp10.000.
Begitu turun dari kendaraan, mata akan tertarik kepada sebuah kolam buatan berdiameter sangat luas yang berada disisi kanan Taman Hutan Kota, dimana tepat di bagian tengah kolam terbentang sebuah jembatan putih mempesona yang di ujungnya terdapat sebuah monumen khas bermotif Aceh.Â
Dalam kolam itu pula, terlihat para wisatawan yang sedang menikmati senja bersama keluarga dan pasangan mereka, sambil mendayung perahu mengelilingi kolam dan ada juga yang duduk bersantai di atas bangku-bangku yang diletakkan di atas jembatan.
Setelah menikmati sinar matahari sore diatas kolam, para pengunjung bisa kembali dan memasuki ke kawasan bagian dalam hutan, namun bagi yang ingin menikmati kuliner bisa bersinggah dulu di kantin - kantin pinggiran Taman Hutan Kota, yang menyediakan berbagai jenis makanan ringan maupun berat serta berbagai aneka jenis minuman.Â
Begitu berada didalam hutan kita akan dibuat takjub, ketika melihat berbagai macam jenis binatang-binatang unik, seperti elang, ular, buaya dan yang lainnya didalam penangkarannya masing-masing.
Tidak hanya sebagai tujuan tempat wisata saja, tempat ini juga bisa menjadi media edukasi bagi para masyarakat dan pengunjung yang hadir, lantaran didalam lahan hutan seluas 48,92 hektare ini terdapat lebih dari 300 jenis tanaman, serta puluhan spesies binatang yang didatangkan dari berbagai daerah di Nusantara, baik dari jenis mamalia, primata, unggas, reptil, bahkan amfibi.