Mohon tunggu...
Melek Dong
Melek Dong Mohon Tunggu... -

Membuka Mata, Hati dan Akal

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Arang Berkilau Dalam Kabut

19 Mei 2010   14:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:06 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku membutuhkan ketegasan sebagai bukti bahwa aku hidup sebagai sebuah keputusan yang harus aku syukuri.

Aku membutuhkan keputusan sebagai tanda bahwa aku tidaklah akan selalu berada dalam keputusasaan dan kesedihan.

Aku membutuhkan keberaniaan sebagai ayat bahwa aku belumlah berada dalam keadaan kematian.

Aku membutuhkan dukungan sebagai isyarat bahwa aku diciptakan disertai kelemahan dan hidup bersama dengan makhluk ciptaanNYA yang lain.

Inilah mutiara berbingkai arang, terucap dan tertulis namun tidak terasa, namun juga ada. ini akan terus terusap dengan semakin menyalanya api.

...............................................................

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun