Sejak diberitakan melalui iklan bahwa ANTV akan merayakan puncak HUTnya langsung dari kompleks candi Prambanan saya cukup antusias, apalagi dengan tagline Indonesia keren dan konsep cerita yang mengulas kembali kisah Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang saya berharap ini bukan menjadi sebuah acara HUT TV seperti biasanya tetapi sebuah acara yang mengangkat kearifan lokal dari seni panggung dan lain sebagainya, saya berharap disajikan sebuah aksi panggung yang kolosal dan benar-benar mengangkat kebudayaan asli Indonesia.
Saya memang tidak menyaksikan langsung tetapi hanya menyaksikan melalui TV, dan jujur saja saya sangat kecewa. Acara yang disiarkan langsung dari lapangan brahma ini sangatlah jauh dari kata mengangkat kearifan lokal. Bagi beberapa yang tidak tahu dimana lapangan brahma, lapangan brahma adalah lapangan disebelah timur komplek candi roro jongrang, candi roro jonggrang sendiri diapit oleh 2 lapangan yaitu lapangan brahma dan lapangan siwa, ada pula lapangan wisnu tapi tidak terlalu besar sementara lapangan brahma berbatasan langsung dengan kompleks utama candi roro jonggrang dan lapangan ini menghadap langsung ke arah pintu masuk, jadi jika kita melihat sebuah tanah lapang dari pintu masuk ke arah candi itulah lapangan brahma.
Mengapa saya katakan HUT ANTV merusak nilai budaya candi Prambanan, hal ini dikaranakan kebudayaan lokal yang diangkat hanyalah latar cerita dan dekorasi panggung saja, tetapi sisanya NOL BESAR jika kita ingin katakan itu mengangkat kebudayaan tradisional Indonesia terutama Jawa tempat dimana candi Prambanan berdiri, dari mulai aktor dan aktris pengisi dalam drama yang Orang India sampai kostum panggung yang lebih mirip pakaian romawi dan mesir dibanding pakaian Jawa abad ke-9.
Saya mengerti acara HUT TV janganlah diharapkan memberikan sebuah nilai edukasi, acara HUT TV tetap saja mengejar rating dan iklan tapi yang sangat saya sayangkan adalah jika ingin hanya sekedar acara hiburan ya sudah jangan pakai tagline mengakat budaya Indonesia melalui kisah Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang, jika memang ingin seperti itu seharusnya all out bukan hanya latar cerita dan dekorasi panggung saja, tetapi juga para pemain yang telah dipersiapkan, kostum, dan sebagainya yang sesuai dengan latar belakang cerita, tidak masalah jika sipemeran berdarah India atau manapun tetapi dia tidak goyang-goyang kepala saat musik dimainkan, seakan-akan ini merupakan program hiburan sampah belaka.
Saya masabodo ANTV mau buat acara sampah seperti apapun, yang menjadi masalah adalah jangan sampai acara sampah itu merusak nilai budaya Indonesa apalagi disiarkan dari sebuah tempat yang sakral seperti candi prambanan. Dalam acara tersebut juga kadang diselingi tari dan musik India entah apa hubungannya dengan kisah bandung bondowoso dan roro jonggrang, mungkin nanti para wisman yang menonton pun berfikir roro jonggrang dari India, jika memang ANTV antusia sekali mengangkat kebudayaan india bahkan memproklamirkan sebagai trensetter drama India ya sudah buat saja acara bertemakan budaya India, jangan ngiklan tema acara mengangkat budaya Indonesia tetapi isinya campuran romawi, mesir, dan India.
Apalagi setiap saya melakukan kunjungan ke Prambanan hampir separuh dari pengunjung merupakan wisman, bahkan dihari-hari tertentu jumlah wisman lebih banyak dibanding wisatawan lokal, tentu saat mereka berkunjung ke prambanan melihat sebuah panggung megah berdiri akan muncul rasa keingin tahuan mereka ada apa, dan saat diceritakan akan diadakan acara besar dengan tema kisah bandung bondowoso dan roro jonggrang yang merupakan legenda asal muasal candi roro jonggrang tentu akan menarik minat mereka untuk menonton, tetapi dengan hasil pertunjukan seperti ini tentu bukan hanya mengecewakan karena dibawah ekspetasi mereka tentang sebuah pertunjukan kolosal, tetapi juga merusak image wismas soal budaya Indonesia dan seni pertunjukan tradisional Indonesia, INI BENAR-BENAR SANGAT MENJIJIKAN DAN MEMALUKAN.
Yang perlu diingat adalah candi Prambanan ini bukan hanya tempat wisata tetapi juga aset negara dan aset budaya, disana tidak hanya mengangkat lagam arsitektur jawa era mataram kuno, lebih daripada itu kompleks candi prambanan sendiri fungsi awalnya adalah sebuah tempat Ibadah, dan juga bukti bahwa Indonesia sejak dulu kala telah ada beragam agama namun tetap hidup rukun dan damai, karena dalam kompleks candi prambanan terdapat juga candi-candi budha, terutama candi sewu yang merupakan candi budha terbesar kedua di Indonesia setelah bororbudur, hal itulah yang membuat Prambanan sangat diminati untuk dikunjungi terutama wisman, dan ANTV sudah merusak image itu dengan membuat sebuah acara yang tidak berbobot.
Ini bukan hanya kesalahan ANTV semata, tetapi juga pengelola Candi Prambanan sendiripun memiliki kesalahan fatal disini, seharusnya pengelola menyelidiki lebih detail bagaimana konsep acaranya, lalu apa saja yang akan disajikan, jika sebuah acara bertemakan budaya apakah item-item seperti dekorasi, kostum, telah sesuai, apakah para pemeran sudah dilatih dan dipersiapkan dari mulai dialog sampai blocking panggung, dan lain-lain, karena pengelola bukan hanya bertanggung jawab mengelola tetapi juga menjaga nilai-nilai kesakralan Prambanan, Dan jika panggung hiburan semata yang tidak memiliki nilai budaya tradisional Indonesia tidak seharusnya pengelola mengizinkan pemakaian lapangan brahma yang bisa dibilang lapangan utama, kenapa tidak memakai daerah kompleks sendratari ramayana saja yang berada cukup jauh dari komplek utama candi roro jonggrang yang merupakan daya tarik wisata utama kompleks candi prambanan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H