Mohon tunggu...
Andi Baso Manguntungi
Andi Baso Manguntungi Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Dosen di Universitas Sulawesi Barat

Mahasiswa Pascasarjana di IPB University_Plant Microbiome Interaction (Mikrobiologi)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Antara Kertas Mimpi dan Lagu Muhasabah Cinta di 22 Tahunku

9 Oktober 2012   11:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:02 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hari ini kudengarkan lagi lagu kesukaanku,dngan lirik dan irama yg begitu memukau hati dan alam khayalku. Muhasabah Cinta ala Edcoustik dngan sejuta inspirasinya akan cinta, cita dan mimpi-mimpiku. Kulirik lagi kertas mimpiku yg terpajang rapi dalam kamar inspirasiku, dalam subuh yg indah di ramadhan kali ini, sekali lagi aku ktakan bhwa inilah keberadaan sosok yg begitu meyakinkanku. Tuhan...namamu teramat indah buatku,kupandangi sekali lg langit tempatku melambungkan khayal hingga kumanifestasikan dalam kertas harapanku. Kukemblikan hayalku pada sepucuk surat dari sebuah universitas, kupandangi sekali lagi sampai sampai akhrnya aku terlelap dalam tidurku yg penuh harap.

Tak terasa, sinar mentari telah berpadu dngan hangatnya angin kemarau yg menerpaku begitu lembut, kubangunkan tubuhku kuraih handphone yg sedari tadi mengisyaratkan tanda masuknya pesan dngan lagu muhasabah cinta tentunya,kubuka lalu kubaca baris perbaris tentunya. Betapa kagetnya aku, kulhat beberapa pesan dngan maksud dan tujuan yg sama"happy brithday"mataku terbelalak menatapnya,bru teringat ternyata hari ini hari dimana aku pertama kali mengumandangkan tangisan di persada bumi ini, dimana kulepaskan kertas perjanjianku dngan Tuhanku dan dimana aku terlahir dngan sejuta harap dari orang tua dan sembilan kakaku yg begitu aku cintai.

Kupandangi kertas mimpiku yg kini terlhat beberapa coretan,ku raih handphoneq, kubunyikan lagu muhasabah cinta, kali ini begitu lain, dngan nada, irama dan lirik yg sama tpi hatiku yg teramat penuh dngan haru biru. Kulangkahkan kakiku, kubuka kembli memori tahun silam, kurapatkan bola mataku pada tulisan "diberikan gelar sarjana sains" begitu terpesona aku dngan tulisan itu, kusujudkan tubuhku dngan segenap seluruh hati dan pikiranku. Bola mataku kini telah berlinang dngan air yg begtu hangat, dngan begitu lembut mematikan bakteri-bakteri yg menyertainya. Akhh..Tuhan,aku terlalu hina untk mendapatkan kemurahanMU yg begitu memanjakanku. Kudekapkan tubuhku pada Al-quran yg selama ini menuruti langkah-langkah perjuanganku. Tuhan aku tak sanggu berkata apæ2 lg ketika lagu muhasabah cinta telah sampai pada lirik"kata2 cinta terucap indah, mengalir berdzikir di kidung do'aku" dadaku begitu sesak, kelenjar lakrimalisku tak tertahankan lagi, sujud syukurku padaMU ya rabbi..

Aku bru tersadar ketika lagu muhasabah cinta telah hbis dilantunkan untk kesekian kalinya, kali ini kupandangi kertas mimpiku, kulihat dua harapan yg bru2 ini aku aku coreti dngan pena kesayanganku. Coretan ini adalah pada mimpi nmr 8 dan 9 yakni melanjutkan studi di pasca sarjana institut pertanian bogor dan program beasiswa unggulan dikti. Aku terpana alhamdulillah tahu ini adalah tahun emasku, tahun dmana beberapa bgian dari kertas mimpiku kini telah dibubuhi sebua coretan. Aku tertunduk sekali lagi, kulhat sekelilingku, kamar inspirasiku seakan tersenyum padaku.

Kembli kulayangkan pandanganku,kutatap jauh kedepan,kurasuki pikiranku sendiri, kusadari diriku mash sangat perlu berjuang, badai hidup di kejauhan sana tiada seorangpun yang tahu. Kuraih asaku, kuyakinkan hatiku bahwa shalat dan sabarku adalah penolongku,kudekapkan pikirku pada prinsipku bhwa dngan ilmu yg bermanfaa, matahari yg besar dan teramat panas itu dapat kita genggam.

22 tahun,agama baik rendah hati,dan berilmu insyaallah. Thanks atas do'anya wahai keluarga dan sahabat tercintaku..:-P

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun