Mungkin saja langkah selanjutnya setelah ini adalah adalah penggunaan kapasitas penginderaan tekanan dalam bakteri untuk memicu proses biomineralisasi dan produksi bahan pengikat baru termasuk biopolimer.Â
Bayangkan saja jika proses biomineralisasi terus berlanjut menjadi sebuah kesatuan utuh untuk produk bangunan masa depa. Bukankah mineral kristal yang terbentuk dari hasil pengubahan komposisi kimia lingkungannya, bisa dijadikan sebuah aset yang sangat luar biasa??Â
Bisa dibayangkan ketika suatu saat nanti biosemen hasil biomineralisasi, dipadukan dengan kalsium, karbon dari karbon dioksida di udara dengan segala prosesnya yang cepat sesuai target membentuk semen dan beton yang berjajar penuh keindahan dan metupakan tantangan zaman yang semakin menua.
Lantas, apakah hanya sekedar "Konsep Biomineralisasi" saja untuk kita bisa memahami bahwa "keajaiban" mikroba menjadi agen penutup bagi buku "Mikroba, kekayaan hayati yang terlupakan"?? Â
Harusnya tidak, kita bisa membayangkan bagaimana tanaman di hutan belantara tumbuh dengan suburnya tanpa adanya campur tangan manusia. Bagaimana keseimbangan dan keberlanjutan hara memberikan jaminan bahwa mereka tetap akan terus tumbuh dan berkembang sesuai dengan jalurnya. Semua tentu saja tidak terlepas dari peranan mikroba yang bisa dikatakan sebagai pusat dan pioneer kehidupan.Â
Bagimana peranannya, bagaimana mekanismenya hingga sumbangsih yang luar biasa tentunya menjadi sesuatu hal yang menarik dikaji dalam konsep biogeokimia. Pemanfaatan dan pengaplikasian mikroorganisme yang menguntungkan tanaman tetap menantang, karena mekanisme yang mendasari interaksi tanaman-mikroba di tanah sebagian besar masih belum diketahui dan masih dalam proses pengkajian. Beberapa hasil penelitian ini menunjukkan bahawa dukungan pertumbuhan tanaman dalam jangka panjang diinduksi oleh adanya mikroba. Lalu bagaimana kemudia mekanisme modulasi mikroba dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman??Â
Harusnya kita mampu mengeksplorasi bahwa dukungan tersebut tidak terlepas dari interaksi tiga arah antara inokulum eksogen, mikroba asli dan tanaman yang merupakan elemen kunci dari proses pemacu pertumbuhan tanaman. Lalu bagaimana beberapa tanggapan bahwa "Ternyata tanaman yang diintroduksikan mikroba eksogen, tidak sepenuhnya penuh berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman".Â
Buktinya saja, mikroba yang diintroduksikan tidak bisa mempertahankan persistensinya di dalam tanah. Lalu muncul keraguan, konsepnya seperti apa?Â
Dari beberapa pendapat kemudian saling kontradiktif antara satu dengan yang lainnya. Perbedaan apa yang dimaksud??Â
Beberapa pendapat bahwa mikroba yang diintroduksikan akan langsung memberikan peranan penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Peranan tersebut tentu saja berkaitan dengan bagaimana penyediaan unsur hara seperti nitrogen, phosfat serta zat pengatur tumbuh (auskin, giberalin dan sitokinin).Â
Pendapat tersebut dibantah dengan adanya penelitian yang memberikan gambaran bahwa, mikroba yang diintroduksikan hanya mampu bertahan di dalam tanah dalam beberapa saat sehingga dikatakan tidak bisa mempertahankan persistensinya, bahkan lebih parahnya lagi mikroba yang diintoduksikan lama kelamaan akan hilang di dalam tanah.Â