Mohon tunggu...
Chairil Anwar B.
Chairil Anwar B. Mohon Tunggu... Buruh - Pekerja Kasar

Dilihat dari sisi manapun, rasanya tak ada yang menarik dari diri saya. Karena itu, ada baiknya bila saya abaikan saja bagian ini.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Alasan Saya Menulis di Kompasiana

13 Desember 2022   15:45 Diperbarui: 13 Desember 2022   22:35 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Yang pertama adalah uang. Alasan kedua dan ketiga belum saya pikirkan -- atau, untuk mengatakannya secara lebih jelas; memang tidak saya pikirkan. Yang perlu saya pikirkan justru 'apa' yang harus saya tulis agar tulisan itu dibaca orang banyak dan akhirnya saya bisa mendapatkan uang. Namun apabila nanti terlintas juga alasan lain, saya pasti melakukan konfirmasi, entah melalui editing atau mempublis tulisan baru.

Sebenarnya saya bisa saja menyampaikan alasan lain, misalnya; "Saya menulis untuk membagikan ide saya," atau, "Saya menulis untuk sekadar berekspresi," atau, dengan alasan yang lebih mulia, "Saya menulis sebab saya merasa perlu menyampaikan nilai-nilai yang saya anggap baik."  Tak ada masalah dengan alasan itu, kan? Hanya saja, setelah saya pikir-pikir lagi, saya merasa alasan-alasan itu tak lebih penting ketimbang uang -- saya tidak mengatakan hal itu tidak penting sama sekali. Tidak!

Saya tahu alasan saya tadi tidak keren sebab ia membuat saya dipandang sebagai penganut materialisme yang taat, bukan penulis yang baik. Tetapi kalau saya menulis untuk menyampaikan ide, saya khawatir saya tidak menulis apabila tidak memiliki satu ide pun, dan apabila tujuan utama saya menyampaikan nilai-nilai yang saya anggap baik, misalnya tentang agama dan budaya, saya yakin orang lain -- yang lebih mumpuni -- sudah melakukannya sejak beratus tahun lalu dan masih melakukannya sampai hari ini. Mereka bahkan memberi semacam pemaknaan atas nilai-nilai itu dengan sangat jelas.

Saya juga menulis sebab saya tahu, selain teman-teman dan saudara saya, ibu dan ayah saya tidak bakal membaca tulisan saya. Alasannya sederhana; mereka tidak suka membaca, bukan karena tidak bisa membaca. Yang paling mungkin mereka baca adalah pesan-pesan yang mereka terima, termasuk status WhatsApp, status FaceBook, atau status surat-surat yang mereka pikir perlu diperbaiki.

Selain itu, dan ini yang paling mendasar, saya menulis karena didorong oleh keinginan untuk memberikan uang -- dari hasil menulis -- kepada ibu saya. Versi ringkasnya: meskipun alasan saya menulis tidak terlihat keren, saya yakin pencapaian itu akan mengayakan batin saya. Tapi apa yang harus saya tulis, kawan?

Salah satu nasihat menulis yang saya pernah baca dan masih terekam jelas di benak saya berbunyi; "Tulislah apa yang benar-benar kamu ketahui." Itu nasihat yang bagus. Sialnya, saya bukan seorang ahli dan tidak menguasai satu bidang pun. Saya bukan jurnalis, bukan dokter, bukan budayawan, bukan pula pengamat politik atau penggemar sepak bola.

Belakangan saya baru tahu kalau nasehat itu tidak serta-merta menyuruh kita menulis apa yang kita kuasai; ia justru menekankan agar kita memahami betul apa yang kita tulis. Dengan kata lain, kita bisa menulis 'sesuatu' sambil mempelajarinya, seperti mahasiswa yang sedang menyusun skripsi, atau seperti para penulis lepas yang mendapat tawaran menulis. Soal apakah tulisan kita berkualitas atau tidak, itu urusan nanti.

Yang jelas, ya, itulah alasan saya menulis di Kompasiana -- apabila ada alasan lain yang lebih kuat ketimbang uang, saya tentu akan melakukan konfirmasi. Tapi apa yang akan saya tulis dan apakah saya bisa menghasilkan uang dengan menulis di tempat ini, mengingat ada banyak syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi? Saya juga tidak tahu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun