Mohon tunggu...
chairil sani
chairil sani Mohon Tunggu... Akuntan - Swasta

hanya orang biasa yg kecemplung dibidang telco,sangat tertarik dengan bidang2 sosial,kemasyarakatan ,lingkungan,sedang mencoba menulis dan menulis, membaca dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

100 Hari pun, Istriku Minta Diantar

3 Maret 2010   08:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:38 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

26 februari 2010, bertepatan dengan perayaan hari besar islam,12 rabbiul awal,umat islam merayakan hari kelahiran sang rosul,kekasih allah swt, nabi akhir jaman, baginda yang mulia, Muhammad SAW ,setelah acara mauludan tersebut,kami sekeluarga juga larut dalam memperingati 100 hari berpulangnya almarhumah istri,bunda tersayang dari anak anak kami, tadinya kami akan adakan di rumah, tapi atas desakan sesepuh dan ajengan disebuah mesjid menyempil disebuah gang, didaerah padat perkotaan, disebuah,gang, yang konon merupakan daerah terpadat didunia, yaitu cicadas, di timur kota bandung,yang selama ini tanpa setahu kami,rupanya almarhumah telah merintis berdirinya sebuah TPA, tempat pengajian anak anak, khusus anak2 duafa, dengan murid mencapai 160 orang, sebagian besar adalah anak anak dengan tingkat penghasilan orang tuanya sangat terbatas,tetapi masih memiliki keinginan anak anak mereka mendapat pendidikan agama sejak usia dini.Almarhumah membagun lokasi TPA dilantai 3 masjid tersebut .

Subahanallah,itu rupanya yang almarhumah lakukan semasa hidupnya , beribadah dengan diam diam,selalu ikhlas karena allah swt, sebagai kepala keluarga saya selalu diingatkan untuk selalu mengeluarkan zakat harta yang kami dapatkan, dan setelah itu selalu diingatkan lagi untuk mengeluarkan infak dan sedekah, uang uang yang terkumpul itulah rupanya,dan sebagian dari penghematan belanja yang selama ini almarhumah belanjakan dijalan allah, dari membantu fakir miskin,sumbangan rutin untuk mesjid, untuk rumah yatim, atau membantu orang orang yang kebetulan mampir kerumah meminta bantuan, dan juga membangun sebuah TPA, memajukan pendidikan agama buat anak anak duafa, sungguh membuat kami sebagai suami meneteskan air mata, setelah tahu semua kebaikan dan amal amal ,jariyah, yang dia lakukan semasa hidupnya,

Subhanallah, dan rupanya untuk membiayai operasioanal  TPA, tersebut untuk gaji 4 orang guru, dan biaya operasioanal lain, karena TPA tidak dipunggut biaya, bagi anak anak yang tidak mampu, dan bagi yang sedikit mampu, dipungut 5000 rupiah /per bulan, itupun seikhlasnya, biaya tersebut rupanya selama ini diambilkan dari bagi hasil simpanan  almarhumah di sebuah bank syariah dikota bandung, dan itu pula yang saya teruskan setelah 100 hari almahumah berpulang,dan saya sampaikan kepada pengurus masjid, dan sesepuh, jangan kuatir,apa yang sudah dirintis almarhumah akan berjalan terus, biarlah menjadi ladang amal almarhumah, amal jariyah dan ilmu yang bermanfaat ini,insyallah juga doa yang selalu dikirimkan oleh 3 orang buah hati kami.

100 haripun ,almarhumah minta diantar, itu yang terasa kami alami, pada saat bada magrib, jamaah di mesjid, (lokasi TPA berada pada lantai 3 yang dibangun almarhumah) kami bersama jamaah melaksanakan solat hadiah buat almarhumah, dan diteruskan diteruskan doa bersama, dengan khusuk dipimpin ajengan dan para ustad, sungguh terasa khusuknya, sungguh terasa nikmatnya lantunan demi lantunan doa yang dilafalkan, dengan untaian tajzwid dan lantunan yang sempurna asma asma allah itu diucapkan, sungguh membuat kami larut dalam pelukan dan balutan ayat ayat suciwalau secara keseluruhan kami tidak mengrti artinya,walau mengertipun hanya sebagian kami yakin semua adalah ayat ayat yang dilantunkan mengagungkan sang khalik,mememinta barokah dan keselamatannya, mendoakan almarhumah yang dalamperjalan mencapai tempat dimana almarhumah menungu saat dibangkitkan di yaumul hisab, kami larut dalam doa tersebut, didampingi 3 buah hati kami, sungguh karunia allah swt buat kami, tiba tiba kami merasakan seolah olah allah swt memutar kembali diorama perjalanan haji kami dengan almarhumah pada tanggal 9 dzulhijah,kamis saat kami menuju ke tempat wukuf diarafah,musim haji tahun 2007,dimana saat itu dikatakan jemaah haji indonesia dilanda kelaparan.

Dalam khusuk doa tersebut, allah swt, memperlihatkan dalam bayangan kami seakan akan kami berda kembali dalam keadaan begitu ramai dan padatnya lalu lintas dikota mekah saat itu, semua menuju ketempat wukuf yaitu diarafah, konon karena hari wukuf jatuh pada hari jumat, pada waktu itu disebut sebagai haji akbar, dan dari informasi yang saya terima jamah haji mencapai 4 juta orang, dari yang biasanya 2,5 jt, subhanallah.

Yang terbayang disamping kami adalah almarhumah dengan khusuk nya dalam perjalanan, tak henti2nya melafazkan lafaz talbiyah, allahumma labbaik, la syarika labbaik, innal hamda ,walnikmata,lakawalmul, la syarika laka, dan tak henti2nya juga selalu dalam zikir, duduk disamping saya disebelah bus yang kami tumpangi dalam kemacetan jalan yang luar biasa, dan almarhumah selalu mengingatkan saya dikala saya bilang macet sekali ya mah, almarhumah mengingatkan saya, beh, dengan senyum khasnya, yang tak akan pernah bisa saya lupakan sampai sekarang, jika teringat almarhumah, banyak2 zikir aja beh , baca lafal talbiyah, niat kita kan ibadah, kita bersukur ,bahwa kita diberi ganjaran haji akbar , sungguh diorama yang diperlihatkan allah kepada saya, pada saat doa doa dipanjatkan, membuat air mata ini menetes tidak tertahankan,saya bersukur kepada allah, dan mengucapkan doa, semoga almarhumah engkau beri ganjaran sebagai ahli surga,berangkat dalam keadaan husnul khotimah,dan saya bersukur kepada allah, selain kepergian terakhirnya dalam pelukan saya,dengan saya lantunkan lailalah haillallah muhamad rasululllah ketelinganya,juga menguirus jenazahnya,mensolatkan, mengangkat tandu yang mengantarkan jenazahnya ketempat peristirahatan terakhirnya ,juga kami diberi kesempatan oleh allah menggendong jenazahnya masuk keliang lahat, dan membuka tali kafan ,melihat wajah terakhirnya dari dekat,serta menutup kan kayu , dan menguruk kan tanah, menyelengarakan peringatan 40 harinya, dan alhamdulilah, rupanya almarhumah ketika akan sampai dalam perjalanan 100 hari mencapai tempat penantian yaumul hisap ,almarhumah pun minta diantar, subhanallah.

Ini hanyalah pengalaman spiritual yang kami alami,kami bersukur atassemua karunia allah ini, mudah mudahan bermanfaat bagi rekan kompasiana, dmempertebal iman kita ,lebih mendekatkan kita kepada sang khalik,dan semoga apa yang kami alami ini juga membuat kami lebih tawakal dan ikhlas , bagi rekan rekan kompasiana, mohon kiranya kalau ada komen dan masukan untuk koreksi kami untuk mempertebal keimanan atas semua yang kami alami ini.

salam hangat kompasiana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun