Antraks, penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Bacillus Anthracis, telah menjadi sorotan akhir-akhir ini. Penyakit ini umumnya menyerang hewan herbivora seperti sapi, kambing, dan domba, namun dapat menular ke manusia. Yang membuat antraks semakin menakutkan adalah kemampuan bakteri penyebabnya untuk membentuk spora yang sangat tahan terhadap lingkungan dan bahan kimia, sehingga dapat bertahan selama puluhan tahun di tanah. Selain itu, antraks bersifat zoonosis, yang berarti dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya, tetapi tidak menular antara sesama manusia. Penyakit ini biasanya menyerang kulit, saluran pencernaan, dan paru-paru pada manusia.
Kondisi antraks yang memprihatinkan terjadi di Kecamatan Semanu, Gunungkidul, DIY, dengan laporan tiga kematian akibat penyakit ini. Masyarakat Desa Glinggang yang berdekatan dengan Gunungkidul dan memiliki ternak sapi di setiap rumah, kini menghadapi potensi bahaya antraks yang mengintai. Belum banyak pengetahuan mengenai perlindungan hewan ternak dari penyakit ini, sehingga langkah pencegahan menjadi semakin penting.
Menghadapi situasi ini, dua mahasiswi Universitas Diponegoro, Chaira Nisaa Mardiyah dari Fakultas Kedokteran jurusan Farmasi, dan Audrey Salfayra Arsita dari Fakultas Peternakan dan Pertanian jurusan Peternakan, mengambil inisiatif untuk memberikan penyuluhan mengenai antraks di Desa Glinggang. Penyuluhan tersebut akan berlangsung pada hari Selasa, 25 Juli 2023, pukul 19.00 WIB di Balai Desa Glinggang, dengan dihadiri perwakilan dari masing-masing dusun di wilayah tersebut.
Acara penyuluhan akan mencakup berbagai aspek yang relevan dengan antraks. Mulai dari penjelasan tentang penyebab dan penularan antraks, ciri-ciri ternak yang terinfeksi, hingga kerugian yang dapat ditimbulkan apabila ternak sapi terkena antraks. Pembahasan selanjutnya akan fokus pada biosecurity, dengan menggali definisi dan praktik umum dalam menerapkan langkah-langkah biosecurity yang efektif. Terakhir, akan dijelaskan mengenai vaksin antraks dan bagaimana pemberian vaksin tersebut dapat membantu melindungi ternak sapi dari penyakit ini.
Partisipasi aktif dari para peserta diharapkan akan menjadi kunci kesuksesan acara ini. Pertanyaan dan diskusi tentang antraks akan sangat didukung untuk meningkatkan pemahaman tentang penyakit ini dan langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil oleh masyarakat Desa Glinggang.
Harapannya, penyuluhan ini akan memberikan wawasan dan pengetahuan yang lebih baik tentang antraks kepada warga Desa Glinggang yang memiliki ternak sapi, sehingga dapat membantu mencegah terkenanya hewan ternak dari penyakit antraks yang mematikan ini. Mari bersama-sama menjadi bagian dari solusi untuk melindungi hewan ternak dan masyarakat dari bahaya antraks yang terus mengintai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H