Mohon tunggu...
Ca_In Agusta
Ca_In Agusta Mohon Tunggu... -

Urang Talu.....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kakak, Aku Dilamar....

22 Oktober 2010   11:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:12 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sore itu si adik kelihatan resah dan gelisah bercampur dengan riang gembira menunggu kakaknya yang belum juga pulang dari kantornya..., begitu juga dengan ibu yang hanya bisa berdiam diri di atas sofa ruang keluarga di sebuah rumah yang cukup sederhana ini. gak berapa lama deru mesin mobil memasuki pintu halaman rumah, dan sepasang kaki mulus dan betis yang indah kelihatan turun dari pintu mobil, menandakan kakak udah pulang. tanpa pikir panjang adik nya berlari mengejar kakak nya dan lansung mencium serta memeluk mesra nya.." kakak kok lama sekali sih pulang nya'

tanpa sempat melepas blazer ku, ibu lansung teriak " sayang kesini sebentar..." ya bu..cuma itu kata2 yang terucap dimulutku. dengan langkah gontai dan adik ku masih menggandeng ku, kami berjalan menuju ruang keluarga yang sudah ditunggui oleh ibu. " ya Bu..ada apa kok kayaknya serius banget sampe teriak gitu" seru ku setelah sampai dekat ibu, namun ibu hanya senyum sambil menyambut cium peluk ku...dan mempersilahkan aku duduk di sebelahnya yag di ikuti juga oleh adik kesayangan ku.

*****************

"besok adik mu akan di lamar oleh kekasihnya" aku lansung menoleh ke arah adik ku dan lansung mengangkat dagu dan menghapus air mata yang sudah mengalir di pipinya. " di lamar kok malah sedih?" ucapku kepada adik. namun tiba2 suara serak yang bercampur isak tangis itu berkata bagaimana dengan kakak?

adek ku...tuhan maha tahu dia lebih mempercayai kamu dari pada aku, makanya kamu dulu yang dikasih jodoh oleh NYA....kakak senang kok, kakak bahagia kok.

Kakak........ semoga cepat dapat jodoh ya.....itu lah suara terakhir yang ku dengar sambil aku membuka pintu kamar  setelah meninggalkan ruang keluarga di sore itu.

Memang kita tidak akan pernah tahu kapan itu jodoh datang dan dari mana datangnya sama seperti diri kita yang tidak bisa kita ketahui kapan kita di panggil untuk menghadap sang illahi.

Semoga kamu diberikan yang terbaik.....yang pernah kamu impikan.......sobat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun