Mohon tunggu...
Chaidir Sofyan
Chaidir Sofyan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Teguran Sang Pemilik Jagat Raya

22 Oktober 2018   23:19 Diperbarui: 23 Oktober 2018   20:56 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gunung Gamalama Meletus

Ketika Sang Pemilik Jagat Raya ini berkehendak maka apapun bisa terjadi, belum lama ini beberapa hari yang lalu tepatnya hari Jumat 28 September 2018, kita dihadapkan oleh bencana gempa dan tsunami yang melanda Kota Palu, Sulawesi Tengah yang meluluhlantakkan kota tersebut dan menelan korban sebanyak 1.424 jiwa.

Kemudian pada hari Rabu 3 Oktober 2018 Kembali kita dihadapkan dengan meletusnya Gunung Soputan di Sulawesi Utara yang memuntahkan abu vulkanik mencapai 4 Km dan sampai saat ini pos pengamatan Gunung Soputan masih terus memantau aktivitas gunung vulkanik itu.

Kini Kamis 4, Oktober 2018 pukul 11.52 WIT kita sebagai Warga Kota Ternate kembali geger serta kaget dengan meletusnya Gunung api Gamalama yang mengeluarkan asap berwarna putih kelabu setinggi 250 meter dari puncak. Abu vulkanik terbawa angin ke arah barat laut dan jatuh di wilayah Kecamatan Ternate Barat dan Pulau Ternate.

Rentetan musibah bencana alam ini khakikatnya adalah ujian dan teguran bagi kita, khususnya masyarakat Kota Ternate dan Maluku Utara, agar sadar diri bahwasanya kehidupan dunia ini hanya sementara, dan akhirat itu nyata dan selamanya. Kita perlu ingat bahwa kita ini adalah negeri maluku utara yang dahulu di kenal dengan nama "Jaziratul Muluk" yang berarti "Negeri para Raja".

Lebih tepatnya kita adalah "Negeri 4 Kerajaan Islam" yaitu Kesultanan Ternate, Kesultanan Tidore, Kesultanan Bacan dan Kesultanan Jailolo yang pada abad ke 14 wilayah kekuasaan meliputi sebagian Sulawesi sampai ke Papua. Artinya apa?

Coba saudara-saudari renungkan saat ini dan sekarang ini, budaya kita sudah bergeser dan mulai mengadopsi budaya kebarat-baratan "budaya hati busuk, budaya mangiri, budaya bacarita orang pu keburukan, dan budaya pesta pora" yang sejatinya bukan budaya kita sauadaraku!. Akhirnya apa yang terjadi?

Allah Sang Pemilik Jagat Raya murka dan memberi kita ujian berupa teguran dengan meletusnya Gunung Gamalama. Penulis di sini hanya menghimbau dan saling menasehati satu sama lain, agar kita terus bermuhasabah diri, terus memperbaiki diri dan terus merenovasi diri ke arah yang lebih baik lagi, sehingga Alam dan Sang Pemilik Jagat Raya ini merahmati dan melindungi kita semua. Chaidir Sofyan (Mahasiswa)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun