Mohon tunggu...
Althamira Frishka
Althamira Frishka Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis yang tertarik dengan kesehatan mental, perempuan dan anak. Temukan karya A.F di IG @althamirafrishka

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Getuk Legendaris Bojonegoro, Serba 2.500-an

19 Juni 2022   11:04 Diperbarui: 19 Juni 2022   11:14 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Asap mengepul begitu tungku dibuka. Berisi singkong yang sedang proses pengukusan selama satu jam. Dapurnya sederhana dengan kesibukan para ibu yang akan menjajakan getuk." ~Cs


Bagi anda yang suka kuliner tradisional getuk, perlu mampir di warung getuk yang sangat legendaris di Bojonegoro. Warung Getuk Mak Yah, begitu warga mengenalnya. Karena warung itu dirintis Mak Yah atau yang bernama asli Rasiyah dan berdiri era tahun 1960-an. Warung itu berada di utara Kali Kethek, Desa Banjarsari,Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur.

"Tekstur lembut dengan cita rasa kaya singkong, manis dan legit bercampur jadi satu."


Warung getuk legendaris tersebut kini dikelola oleh Sukaemi bersama Istrinya yang bernama Jumiati. Sukaemi merupakan anak Makyah atau Rasiyah yang mendirikan warung gethuk tersebut. Mak Yah telah berpulang pada 2020 lalu.

"Jadi saya meneruskan jualan sejak ibu sakit sampai sekarang, kurang lebih 2 tahun, dulunya cuma ikut bantu buat dan cuci-cuci piring," ungkap Jumiati.

Setiap hari, Jumiati yang dibantu 4 orang dalam pembuatan getuk tersebut. Memulai pembuatan getuk dari pukul 06.00 WIB, dan pukul 03.00 WIB jika ada pesanan khusus. Dalam sehari, ia mengolah 50 kilogram singkong untuk dijadikan getuk, bahkan kadang bisa lebih jika di hari libur.

"Minimal dalam sehari habis 50 kilogram singkong kuning yang saya beli dari alas tuwo Tuban," jelasnya, Kamis (16/6/2022).

Tak perlu merogoh kocek terlalu dalam, menu yang ada di Warung Getuk Mak Yah ini seperti halnya getuk, ketan, kopi, the hangat, dibandrol dengan harga yang cukup murah meriah. Setiap jenis kuliner serba Rp 2.500. Dan tak cuma getuk, warung ini juga menyediakan menu makanan yang tak kalah nikmat, yakni kare ayam harga Rp 23.000.

Pembeli datang tidak hanya dari lokal Bojonegoro, melainkan pelanggan setianya dari luar kota. Dalam sehari, Mbak Jum-sapaan akrab Jumiati-menjelaskan biasa membuat getuk dengan cara bertahap. Jadi getuk akan selalu hangat dan nikmat disantap.


"Jadi kalau sudah mau habis yang buatan pertama kita mulai mengukus singkong untuk persiapan buat lagi, begitu seterusnya hingga persediaan singkong untuk hari ini habis," kata Mbak Jum.

Saking banyaknya, ia tidak bisa menyebut pasti berapa porsi yang terjual setiap harinya. Getuk yang dipotong kotak-kotak, disajikan dengan sambal deplok kedelai dan parutan kelapa itu selalu laris manis bahkan habis dalam waktu 5 jam saja.

"Biasanya jam satu siang sudah habis, kadang juga jam tiga sore, kalau jam buka kita jam tujuh antara jam delapan, karena jam enam pagi bagu mulai numbuk," Pungkasnya. [ai/cs/nn]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun