Mohon tunggu...
Althamira Frishka
Althamira Frishka Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis yang tertarik dengan kesehatan mental, perempuan dan anak. Temukan karya A.F di IG @althamirafrishka

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Yuk Kenalan dengan Tari Langen Thengul, Tari Selamat Datang dari Bojonegoro

8 Februari 2022   12:39 Diperbarui: 8 Februari 2022   13:25 2535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pribadi, Penampilan Tari Langen Thengul FO: Pungki

Tawa riang sembari berpacu dengan degub jantung, tentu dirasakan di belakang panggung tepat sebelum mementaskan pertunjukan tari Langen Thengul. ~Cs

Tari selamat datang ini baru saja di-launching oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro, Selasa (8/2/202). Kok tau kalau deg-degan, sih thor? Karena ada nostalgia yang kami rasakan.  Ketika di belakang panggung, hiruk-pikuk dari subuh, riasan wajah, kostum bernuansa emas pula yang dulu kami kenakan. Tentunya dengan aksesoris mengilat yang rasanya uhh, berat di kepala. Tapi hepi-hepi aja.

Kami, perempuan yang lahir dan besar di Riau, Sumatera, sedari kecil ketika duduk di bangku SD telah diajarkan guru-guru untuk menarikan Tari Persembahan atau kami biasa sebut Tari Sekapur Sirih. Tari klasik Riau yang notabene warganya etnik melayu. Tari yang dipentaskan untuk menyambut atau menghormati tamu yang datang. Mengenakan pakaian adat nuasa emas kekuningan sambil salah satu penarinya membawa tepak (kotak kecil) sirih. Untuk apa?

Tepak sirih berisikan sirih diberikan pada tamu yang dianggap agung yang diberi kesempatan pertama untuk mengambil sebagai bentuk penghormatan. Lalu, juga diikuti oleh tamu lainnya. ~Disbud.Kepriprov

Source: Museum Nasional Indonesia, bentuk tepak sirih
Source: Museum Nasional Indonesia, bentuk tepak sirih

Rasanya membawakan Tari Persembahan masih terasa hingga kini. Bagaimana kami merasa deg-degan sebelum pentas. Oke, nostalgianya cukup. Yuk, kita bahas lebih jauh, apa sih Tari Langen Thengul itu? Saya bisa menarik kesimpulan, ada persamaan di sini dengan Tari Sekapur Sirih yang dijelaskan melalui website Disbud.Kepriprov. Yakni sama-sama bertemakan gembira. 

Tari Sekapur Sirih termasuk tari bertema gembira. Begitu pula Tari Langen Thengul. "Langen" berasal dari Bahasa Jawa yang artinya kesenangan. 

Tentunya saya browsing dari website kamuslengkap.com karena saya belum terlalu mahir berbahasa Jawa ^^ Oww, saya semakin excited membahas ini. 

Sebelumnya, Bojonegoro memiliki Tari Thengul yang terinspirasi dengan Wayang Thengul. Wayang Thengul sendiri merupakan ikon seni pertunjukan di Bojonegoro. Berdasarkan situs dinbudpar.bojonegorokab.go.id, Tari Thengul adalah tarian jenaka khas yang dipentaskan sebagai Tari Selamat Datang.

 Diperagakan oleh 5 sampai 10 penari putri dengan iringan gamelan. Dan pada Juli 2019 lalu, Bojonegoro mendapatkan Muri dalam Thengul International Folklore Festival (TIFF) yang mengundang 4 negara lainnya (Thailand, Polandia, Meksiko, dan Bulgaria). 

Tentunya, Tari Thengul bisa semakin dikenal bangsa lain dengan diadakannya festival ini dengan pertunjukan kolosal Tari Thengul sebagai Pagelaran Thengul Peserta Terbanyak, 2.019 Penari!

Nah, bedanya dengan Tari Langen Thengul apa ya?

"Tari Langen Thengul berbeda dengan Tari Thengul. Durasinya lebih pendek, yaitu 5 1/2 menit mengingat versi penyambutan dan selamat datang. Diangkat dari Tarian Golek Wayang Thengul yang disajikan mengawali pagelaran Wayang Thengul dan perpaduan antara Tari Gambyong (tarian khas Jawa) dan tarian Thengul khas Bojonegoro." ~Kadinbudpar Bojonegoro Budiyanto

Suara gendingan, permainan dengan selendang kuning, tariannya yang khas patah-patah seperti wayang, serta ekspresi penari sangat menghibur dan sarat budaya. Kata Kadinbudpar Bojonegoro, iringan Tari Langen Thengul diangkat dari iringan gendingan Tari Thengul yang rancak khas kerawitannya dipadukan dengan gending ladrang khas mataraman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun