Mohon tunggu...
Chafit Ulya
Chafit Ulya Mohon Tunggu... Dosen - Dosen PBSI FKIP Universitas Sebelas Maret

Chafit Ulya merupakan dosen di Universitas Sebelas Maret sejak tahun 2013. Ia mengajar di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Penulis sedang memulai aktif dalam dunia penulisan esai/opini di media-media online.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dorong Program Gerakan Literasi Madrasah, Dosen FKIP UNS Berikan Pelatihan Menulis Cerpen

24 Juni 2021   14:53 Diperbarui: 24 Juni 2021   14:59 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sambutan Ketua Research Group (Dokpri)

Menulis cerita pendek merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia di tingkat SMA/MA. Melalui pembelajaran menulis cerpen ini, siswa diharapkan mampu menghasilkan sebuah karya kreatif cerpen yang berkualitas. Namun, pada kenyataannya praktik pembelajaran menulis cerpen belum mampu memenuhi target capaian tersebut. Banyak di antara guru bahasa Indonesia lebih memilih jalur instan dengan memberikan penugasan kepada siswa tanpa didahului dengan pemaparan materi dan pendampingan dalam proses penulisan cerpen yang memadai.

Salah satu faktor yang melatarbelakanginya tentu saja minimnya pengalaman guru dalam menulis cerpen. Harus disadari dan diakui bahwa tidak semua guru memiliki pengalaman menulis cerpen. Hal inilah yang menyebabkan guru tidak mampu membagikan pengalaman-pengalaman praktis menulis cerpen kepada siswa. Akibatnya, siswa pun tidak mendapatkan bimbingan yang semestinya dalam menulis cerpen sehingga karya cerpen yang dihasilkan siswa pun kurang memenuhi standar kualitas yang diharapkan.

Pada dasarnya, hal ini sah-sah saja terjadi. Bahwa setiap siswa, bahkan juga guru memiliki bakat dan potensi unik adalah sebuah keniscayaan. Kenyataan bahwa tidak semua guru mampu menulis dan mengajarkan menulis cerpen dengan baik juga merupakan fakta tak terbantahkan. Namun demikian, upaya untuk mengoptimalkan pembelajaran menulis cerpen harus terus dilakukan.

Salah satunya melalui program pelatihan penulisan cerpen bagi guru dan siswa. Oleh karena itu, kelompok riset dari Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNS menggelar pelatihan bertajuk "Peningkatan Kompetensi Menulis Cerpen Bertema Pandemi Covid-19 Melalui Pendekatan Proses". Pelatihan ini diikuti oleh guru bahasa Indonesia di MAN 1 Karanganyar. Hasil pelatihan yang didapatkan oleh guru ini diharapkan dapat diimplementasikan dalam pembelajaran kepada siswa. 

Pengajaran menulis cerpen sebaiknya tidak lagi dilaksanakan dengan pendekatan konvensional dengan asumsi bahwa siswa perlu mempelajari bagian-bagian sehingga pada akhirnya mereka dapat menyusun makna keseluruhan. Sebaiknya, pembelajaran menulis dilaksanakan dengan menekankan pada proses. Pendekatan proses yang dimaksud dalam menulis terdiri atas lima tahap, yakni (1) pramenulis, (2) penyusunan draf tulisan (drafting), (3) perbaikan (revising), (4) penyutingan (editing), (5) pemublikasian (publishing).

Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber, yaitu Dr. Nugraheni E. W., M.Hum. yang menyampaikan materi tentang proses pramenulis, Titi Setiyoningsih, S.Pd., M.Pd. melanjutkan dengan kegiatan pada tahapan menulis, dan Chafit Ulya, S.Pd., M.Pd. menekankan pada proses pemublikasian cerpen (pascamenulis). Dalam kesempatan memberikan sambutan, Ketua RG, Prof. Dr. Sarwiji Suwandi, M.Pd. menguatkan, "Siswa perlu dikenalkan dengan proses menulis cerpen yang ideal, agar potensi mereka dapat berkembang secara optimal."

Pelatihan ini merupakan tahap awal dari rangkaian kegiatan dalam Program Kemitraan Masyarakat ini. Selanjutnya, guru akan diminta menerapkan pendekatan proses ini dalam pembelajaran menulis cerpen di kelas. Dari sinilah, diharapkan akan terlahir cerpen-cerpen berkualitas yang dihasilkan oleh siswa yang layak untuk dipublikasikan dalam berbagai media, baik cetak maupun digital. Secara cetak, cerpen-cerpen terbaik akan dibukukan ke dalam sebuah antologi cerpen. Sementara itu, cerpen-cerpen terpilih siswa juga akan dipublikasikan secara online melalui berbagai platform digital yang tersedia.

Kepala MAN 1 Karanganyar, Dr. Lanjar Utami, M.Pd., memberikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Kegiatan ini akan mampu mendorong program Gerakan Literasi Madrasah yang sudah dicanangkan sekolah. "Ke depan, kerja sama kemitraan seperti ini diharapkan dapat terus terjalin dengan baik sehingga ada transfer knowledge dari universitas kepada kami yang ada di sekolah," pungkasnya dalam sambutan di awal kegiatan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun