Mohon tunggu...
Richard Michael Sihombing
Richard Michael Sihombing Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar dari Ubuntu Afrika

3 Juli 2015   21:27 Diperbarui: 3 Juli 2015   21:36 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(ENGLISH) An Anthropologist thought he would test these African children. He placed a bowl of fruit underneath a tree and told them that the first one to reach the tree could have the fruit. When he told the children to run, they all took each others' hands and ran together. They all enjoyed the fruit together. This is the African concept of Ubuntu. In my opinion, it is also why Africa is preyed upon by the vultures untamed and let loose by other cultures.

When asked why they didn't run the course alone, they answered, UBUNTU! How can we be happy when others are sad?

UBUNTU in Xhosa is roughly translated, "I am because we are."

(IN BAHASA )Seorang Antropolog mengadakan permainan untuk sekelompok anak-anak dari suatu suku Afrika.
Dia meletakkan sekeranjang buah-buahan di bawah sebatang pohon, dan berkata bahwa anak yang pertama sampai akan mendapatkan seluruh isi keranjang.

Bukannya berlomba, mereka justru bergandengan tangan lalu lari bersama-sama. Semuanya pun menang!
Ketika ditanya alasan mereka: “Bagaimana mungkin satu dari kami bisa merasa senang jika yang lainnya merasa sedih?

I found this on an African website and wanted to share it with you.

Now, if we could just get rid of those vultures

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun