    Tanaman kakao berasal dari Amerika Serikat.Dengan tempat tumbuhnya di hutan tropis, tanaman kakao telah menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat selama 2000 tahun. Nama latin kakao adalahTheobroma Cacao yang berarti makanan untuk Tuhan.
    Masyarakat Aztec dan Mayans di Amerika Tengah telah membudidayakan tanaman kakao sejak lama yaitu sebelum kedatangan orang-orang Eropa. Orang-orang Indian Mesoamerikalah yang pertama kali menciptakan minuman dari serbuk coklat yang dicampur dengan air dan kemudian diberi perasa seperti: merica, vanili, dan rempah-rempah lainnya.
    Masyarakat Spanyol belajar tentang kakao dari masyarakat Indian Aztec pada tahun 1500 dan mereka kembali ke Eropa dengan membawa makanan baru yang menggoda ini. Di Spanyo, kakao adalah minuman yang dipersembahkan hanya untuk raja. Mereka meminumnya selagi masih panas dengan diberi rasa gula dan madu. Secara perlahan tetapi pasti kakao berkembang ke kerajaan-kerajaan di Eropa dan pada abad ke-17 kakao menjadi persembahan khusus untuk masyarakat kelas atas.
    Bangsa Spanyol juga memperkenalkan kakao di Indonesia, yakni pada tahun 1560, tepatnya di celebes(sekarang Sulawesi), Minahasa. Ekspor kakao diawali dari pelabuhan Manado ke Manila pada tahun 1825-1838 dengan jumlah ekspor sekitar 92 ton. Setelah itu, ekspor kakao dikabarkan menurun karena adanya seragan hama pada tanaman kakao. Hal inilah yang membuat ekspor kakao Indonesia terhenti setelah tahun 1928.  Selain itu di Ambon itu di Ambon juga telah diusahakan penanaman kakao. Menurut Van Hall pada tahun, di ambon sudah sekita 10.000-12.000 pohon tanaman kakao dan telah menghasilkan sebanyak 11, 6 ton, tetapi tanamannya hilang tanpa ada informasi lebih lanjut.
    Penanaman kakao di jawa baru domulai sekitar tahun 1880. Di Jawa Tengah kakao di tanam di beberapa perkebunana kopi milik orang-orang Belanda, kemudian beberapa wilayah perkebunan di Jawa Timur mulai melakukan percobaan menanam kakao.
     Indonesia merupakan salah satu negara pembudidaya tanaman kakao paling luas di dunia dan termasuk negara penghasil kakao terbesar kedua setelah Invory Coast. Berdasarkan data statistik dan Direktorat Jenderal Perkebunan pada tahun 2009 luas area penanaman kakao telah mencapai 1.475.344 ha dan tersebar diseluruh Provinsi kecuali provinsi DKI Jakarta.
