Barcelona akhirnya harus mengalami kekalahan kandang pertamanya dimusim 2013-2014 setelah ditekuk Valencia dengan skor 2-3 (Sabtu, 1/2/14). Anak asuh Juan Antonio Pizzi (Valencia CF) seolah mempermainkan anak asuh Gerardo Daniel Martino (Barca). Ciri khas Barca yaitu tiki-taka seolah tidak mampu menandingi permainan sayap yang diterapkan Valencia.
Sejak peluit dibunyikan oleh wasit Pedro Pérez‎, kedua tim memang saling menyerang. Seperti biasa Barca memang lebih menguasai permainan lewat permainan cantik tiki-taka di lini tengah yang didukung Xavi, Sergio dan Messi. Alhasil pada menit ke-7 kerjasama para pemain Barca menghasilkan tendangan sudut yang memicu kemelut dan Lionel Messi berhasil memberikan umpan kesudut kiri gawang Diego Alves yang kemudian langsung dikonversikan menjadi gol oleh Alexis Sanchez. Kerjasama tersebut berbuah keunggulan 1-0 bagi Barca.
Pasca kebobolan satu gol yang membuat Alves tersentak lalu Valencia mencoba untuk bermain terbuka guna membuka peluang mencetak gol. Peluang sempat diperoleh melalui Javi Fuego namun dapat diblok oleh Mascherano. Permainan pun terus berjalan sembari jual beli serangan terus dilakukan oleh kedua tim untuk mendulang gol. Valencia semakin berani untuk membuka ruang lewat Feghouli yang mulai mendapat kepercayaan dari Pizzi sebagai starter.
Usaha keras lini tengah Valencia yang diawal babak pertama hanya bertahan mulai menunjukkan hasil. Lewat kerjasama apik Juan Bernat, Feghouli, dan Parejo akhirnya Valencia mampu menyamakan kedudukan 1-1 lewat gol Parejo. Babak pertama pun diakhiri dengan skor sama kuat.
Memasuki babak kedua spertinya kedua tim sudah berniat saling serang sejak awal. Hal itu terlihat dari permainan terbuka yang diperagakan oleh Barca dan Valencia yang sepertinya tak mau dipecundangi. Jual beli serangan terus dilakukan, yang akhirnya pada menit ke-48 Barca sedikit lengah yang akhirnya harus kebobolan lewat umpan Feghouli dari sayap yang kemudian diteruskan oleh Paco Alcacer kemulut gawang dan Piatti berhasil membobol gawang Valdes lewat duel udara.
Sejak tertinggal satu angka Barca lebih banyak menyerang dan menguasai Bola lewat permainan tiki-takanya. Valencia praktis seolah bertahan dari serangan Barca. Disinilah Barca mulai terlihat frustasi dan seolah dipermainkan oleh anak-anak kelelawar mestala. El-BArca seperti kehilangan gaya permainannya yang biasanya mampu mebius para penonton. Namun Valencia terlihat mampu meredam dengan kombinasi pertahanan dan serangan balik yang membuat Barca frustasi terlebih Jordi Alba yang harus dihadiahi kartu kuning pertama dimenit 51.
Selang beberapa menit usaha Barca mulai memperlihatkan hasil, dimana kemelut yang terjadi didepan gawang Alvez menghasilkan hand ball oleh Richardo Costa dan tanpa ragu wasit harus menunjuk titik putih yang berhasil dieksekusi oleh Messi. Meskipun hand ball tersebut terlihat kontroveersial namun sportifitas lebih ditunjukan oleh para pemain yang patut dicontoh oleh Indonesia.
Setelah berhasil menyamakan kedudukan, Barca terus mengurung pertahanan Valencia, namun lagi-lagi Barca dipermainkan dan harus kecolongan oleh gol ketiga Paco Alcacer lewat umpan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H