17 Agustus 2013
Indonesia MerdekaIbu Pertiwi menangis sedih
Garuda menundukkan kepalanya dan meneteskan air mata
Sang Saka merah putih yang seharusnya hari ini berkibar dengan gagah harus dikibarkan setengah tiang dan melambai dengan loyoIndonesiaku berduka :(
Pagi-pagi iseng buka facebook.
Tapi kaget sekali ketika melihat post yang di share oleh TMCPolda ...
Isi post itu begini
POLRI BERDUKA
Seluruh keluarga besar Polri turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas gugurnya anggota Polsek Pondok Aren, Tangerang Selatan a.n. BRIPKA AHMAD MAULANA DAN AIPTU KUS HENDRATNO, 2 pahlawan tersebut ditembak orang tidak dikenal malam ini (16/08/13) kira-kira pukul 22.00 WIB ketika sedang melaksanakan Patroli.Semoga amal ibadah ke dua pahlawan tersebut diterima disisi Allah SWT dan kepada keluarga yang ditinggalkan di berikan ketabahan...aamiin
Seakan masih mimpi, saya duduk tegak, trus saya baca lagi.
Bener gak salah postnya ..
Bukan juga lelucon ga lucu yang dibuat orang.
Indonesia hari ini merayakan kemerdekaannya yang ke 68.
Seharusnya Indonesia sedang bersuka ria merayakan ultah kemerdekaannya.
Tapi kegembiraan merayakan kemerdekaan harus dinodai dengan gugurnya dua putra bangsa.
Kedua putra bangsa ini adalah
- Aipda Kus Hendratna yang di tembak di atas motornya. Sebelumnya motornya di pepet lalu di eksekusi dengan darah dingin dari belakang.
- Bripda Ahmad Maulana, pengemudi mobil tim Buser yang berusaha menghentikan pelarian pelaku penembakan Aipda Kus Hendratna. Ketika mobil tidak bisa dikendalikan dan terperosok, pelaku menembak Bripda Ahmad Maulana.
Dari kacamata pembaca ... kita gak tau apakah penembakan ini bersifat pribadi atau kelompok.
Apakah pelaku ini bagian dari kelompok yang membenci POLRI .. ataukah pelaku ini memang punya dendam pribadi dengan korban.
Indonesia yang sudah merdeka sejak 68 tahun yang lalu.
Sedang sibuk membenahi diri dari hama-hama koruptor yang semakin merajalela.
Berbagai jenis pestisida sudah dicoba, tapi sampai sekarang belum ada yang berhasil.
Bahkan terakhir seorang guru besar yang terkenal santun dan sederhana, ditangkap dengan tuduhan korupsi.
Akhir cerita dari guru besar ini memang belum selesai.
Tapi berita penangkapannya cukup membuat mulut ternganga gak percaya.
Sayap Garuda yang semula terbentang dengan gagah mulai turun karena loyo
Sayang kanannya menutupi sebagian wajahnya karena malu.
Duh Indonesiaku.
Tangusan Sang Garuda tidak bersuara, tapi air matanya mengalir semakin deras.
Di sisi lain ...
Problema GKI Yasmin di Bogor.
Ketika seorang Walikota, menganggap  keputusan dari sebuah badan hukum tertinggi Indonesia, MAHKAMAH AGUNG, sebagai pepesan kosong belaka.
Hanya guyonan gak lucu yang gak perlu di taati.
Ketika MA memutuskan kemenangan GKI Yasmin bulan Desember 2010.
Sang Walikota dengan arogan tetap pada keinginannya untuk menahan umat beragama bebas beribadah.
Bahkan keputusan MA itu sudah 2,5 tahun berjalan tanpa ada eksekusi pelaksanaannya.
Para Jemaat Gereja akhirnya harus beribadah di trotoar, di depan istana merdeka .. demi mengetuk hati batu para pemimpin bangsa.
Perisai Pancasila di dada Burung Garuda mulai retak dan runtuh sedikit demi sedikit.
Burung Garuda menurunkan sayapnya dengan lunglai.
Dengan kedua sayapnya Sang Burung Garuda menangis tersedu-sedu.
Slogan bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika yang sebelumnya di cengkeram erat oleh sang Burung Garuda pun lepas ... sobek ...
Kembalikan Burung Garuda kebanggaan kami
Kembalikan Pancasila kami.
Kembalikan Bhinneka Tunggal Ika yang telah menyatukan kami bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam suku dan adat dan agama.
Kembalikan UUD45
Apakah Benar Indonesia sudah merdeka ?
Apakah benar Indonesia sudah bisa berdiri dengan gagah di panggung dunia ?
Doa kami untuk Indonesia gak pernah berhenti
Perlindungan Tuhan untuk pemimpin-pemimpin yang jujur, sehingga mereka selamat dari mara bahaya.
Agar pemimpin kami tetap takut sama Tuhan, sehingga mereka ga berani untuk berbuat dosa.
Kesejahteraan bumi Indonesia akan terjadi, karena Tuhan akan memberkati Indonesia berlimpah-limpah.
Tapi seburuk apapun Indonesia.
Indonesia tetap tumpah darahku.
Indonesia tetap cinta sejatiku.
Hidup INDONESIA Bersatu !!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H