Mohon tunggu...
ATIKAH
ATIKAH Mohon Tunggu... Guru - GURU

Hanya seorang guru yang memiliki hobi berpetualang

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Peran Generasi Z dalam Dunia Kerja

27 Februari 2023   22:17 Diperbarui: 27 Februari 2023   23:14 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Generasi Z atau yang disebut juga dengan i-generation merupakan generasi  yang  up to date terhadap isu dunia yang beredar pada media masa atau internet. Dunia terus berkembang dalam berbagai ranah terutama bidang teknologi dan informasi. Untuk menunjang dunia kerja maka kita sangat membutuhkan keberadaan generasi Z ini. Mengapa demikian? Tentu karena mereka telah bersahabat bahkan tidak dapat dipisahkan dari jaringan internet.

Perkembangan teknologi ini tentunya tidak hanya berguna untuk hiburan dan bermain saja. Dengan perkembangan teknologi bahkan kini internet dapat diakses diberbagai penjuru dunia tak terkecuali desa-desa kecil juga. Tentunya kita butuh sosok yang dapat membantu mengoptimalkan peran internet guna mendukung kemajuan dunia kerja.

Mengingat karakteristik Gen Z yang open minded, berwawasan global, fleksibel dan cerdas. Dengan karakteristik tersebut dapat mendukung kemajuan perusahaan tempat-tempat mereka bekerja. Namun, disayangkan terkadang dalam dunia kerja mereka kerap kali mendapatkan umpan balik yang negatif. Seperti contohnya mereka lebih dikenal dengan generasi menunduk serta tidak memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik dan benar.

Golongan generasi Z ini memang fokusnya lebih tinggi terhadap gawai atau smart phone. Namun itu bukanlah hal yang patal. Mengingat dalam realitanya dunia kerja selalu dipenuhi dengan topeng-topeng kepalsuan. Generasi Y yang sering memanfaatkan keahlian berkomunikasinya untuk berkompetensi secara tidak sehat. Salah satunya dengan saling menjatuhkan teman kerja dihadapan atasan. Bukankah itu lebih buruk dibandingkan dengan generasi Z yang bekerja dengan menggunakan kemampuan bukan karena kedekatan?.

Seharusnya generasi Y dan Z dapat berkolaborasi bukan berkompetisi. Kelemahan generasi Y dalam mengoperasikan IT dapat terbantu oleh kehadiran generasi Z. begitu juga kelemahan generasi Z dalam bersosialisasi serta berkomunikasi sejatinya dapat dilengkapi oleh generasi seniornya. Dengan begitu tidak harus ada generasi yang disalahkan. Semua dapat berjalan seirama.

Sangat disayangkan pada saat ini masih banyak potensi dari generasi Z yang belum ter back up. Keunikan perspektif mereka kerap kali sulit dipahami sehingga tidak sedikit pihak yang memilih aman untuk menghindari generasi muda ini. 

Selain itu tidak sedikit juga dari generasi Y yang merasa terancam dan tersaingi oleh kehadiran generasi Z. sehingga mereka terus mencari kesalahan-kesalahan juniornya ini untuk mencari pembenaran yang tak lain tujuannya hanya untuk menjatuhkan. Namun, semua itu adalah hal wajar yang sering terjadi di dunia kerja. Hanya saja kita perlu membenahi pola pikir serta meningkatkan toleransi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun